Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merpati Kian Muram, Sejumlah Pegawai Kunci Mengundurkan Diri

Sejumlah pegawai inti atau key person diperusahan penerbangan yang dulu andal di rute perintis itu dikabarkan telah mengundurkan diri.
ilustrasi/bisnis.com
ilustrasi/bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Peluang penyelamatan maskapai Merpati Nusantara Airlines kian memasuki ruang ketidakpastian.

Sejumlah pegawai inti atau key person diperusahan penerbangan yang dulu andal di rute perintis itu dikabarkan telah mengundurkan diri.

Akibat kondisi tersebut, serta masih belum diserahkannya business plan dari pihak manajemen ke Kementerian BUMN membuat rencana Merpati Nusantara Airlines untuk kembali mengudara bulan ini terancam tidak tercapai.

Ketua Forum Pegawai Merpati, FPM, Sudiyarto mengatakan ihwal sejumlah key person Merpati yang telah mengundurkan diri.

"Key person itu kan sebagai syarat wajib agar airline dapat berdiri. Harus ada key person di setiap maskapai. Kini, mereka malah mundur dari Merpati mulai dari Chief Pilot, Chief Cabin, Direktur Safety, Direktur Operasi atau Manager Operasi. Melihat hal ini, makin tak jelas nasib Merpati ke depannya," kata Sudiyarto, Senin (3/3/2014).

Ia mengungkapkan, hampir semua key person di Merpati kini sudah mengundurkan diri dengan beragam alasan seperti tidak percaya kepada manajemen.

Hal ini, menurut Sudiyarto, bisa menyebabkan izin terbang Merpati dicabut secara permanen.

Selain persoalan key person, lanjutnya, sistem reservasi ticketing yang terkoneksi secara online pun sudah tidak berfungsi sehingga proses penjualan tiket tidak bisa dilakukan.

“Selain itu alat produksinya juga sudah tidak ada karena telah ditarik semua serta tidak mampu membayar asuransi penerbangan. Jadi impossible,” katanya.

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan mengatakan belum mengetahui perihal mundurnya key person di Merpati.

“Kami belum mendapat kabar itu, tetapi kalau memang key person-nya tidak ada maka ijin terbang sebuah maskapai bisa di batalkan atau cabut permanen,” kata Bambang.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper