Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan sedang menggelar tender pengadaan kapal khusus untuk angkutan sapi. Ditaksir, dua tahun mendatang Indonesia sudah memiliki kapal khusus sapi.
Plt. Kapuskom Kemenhub Bambang S. Ervan mengatakan rencana ini bermula dari hasil rapat pemerintah pada tahun lalu terkait dengan ketahanan pangan nasional yang berlanjut dengan rencana Kemenhub memfasilitasi sarana dan prasarana pengiriman sapi termasuk pengadaan kapal dengan spesifikasi khusus pada tahun ini.
"Itu [kapal sapi] untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan itu sudah sangat diperlukan," ujarnya, Minggu (23/2/2014).
Hingga saat ini, Bambang menjelaskan proses pemesanan kapal masih pada proses tender. Diharapkan, dua tahun kedepan, Indonesia sudah dapat memiliki kapal khusus untuk angkutan sapi.
"Rencananya sejak 2013, realisasi 2014. Tapi itu multy years biasanya kan dua tahun," ujarnya.
Dia menuturkan, selama ini para peternak sapi dalam negeri kerap mengeluh dengan ketiadaan kapal khusus untuk mengangkut sapi.
"Yang dikeluhkan peternak di Indonesia memang masalah pengiriman. Sebenarnya pengiriman sapi sudah ada, tapi tidak dengan kapal khusus sapi. ,"
Bambang melanjutkan, Kemenhub juga telah melakukan kajian langsung ke negeri Kanguru Australia terkait dengan rencana tersebut. Di sana, Kemenhub mempelajari terkait dengan spesifikasi kapal khusus angkutan sapi dan teknis pengirimannya.
Robi Agustiar, penggiat kesejahteraan hewan Indonesia dari Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) mengatakan, untuk pengadaan kapal angkutan sapi diperlukan spesifikasi khusus yang mengacu pada kenyamanan sapi di atas kapal, dan ketersedian pakan dan air minum bagi ternak selama di atas kapal.
"Yang paling penting berkaitan dengan kesejahteraan hewan. Kalau dilihat OIA ada standarisasinya," ujarnya.
Selain kondisi kapal yang mesti melihat faktor kenyamanan sapi, infrastruktur pelabuhan juga harus mendukung aktivitas bongkar muat sapi.
Dia melanjutkan, sebelum pengadaan kapal khusus sapi juga perlu diperhatikan kapasitas kapal. Jangan sampai, jumlah sapi dalam sekali pengiriman tidak mencapai kapasitas kapal yang tersedia. "Mesti juga dilihat kondisi laut di Indonesia," ujarnya.