Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PII: Indonesia Krisis Insinyur

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menilai lambatnya pembangunan infrastruktur disebabkan masih minimnya tenaga kerja yang berkualitas di bidang tersebut
Ilustrasi/jibiphoto
Ilustrasi/jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA— Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menilai lambatnya pembangunan infrastruktur disebabkan masih minimnya tenaga kerja yang berkualitas di bidang tersebut.

Ketua Umum PII Bobby Gafur Umar menilai salah satu krisis yang dialami Indonesia adalah krisis insinyur.

"Padahal intensitas, bobot, kualitas, dan proses pembangunan di Indonesia menuntut keahlian, kemampuan, serta kompetensi di bidang teknik yang dikuasai oleh para insinyur," ujarnya saat melakukan kunjungan ke kantor Harian Bisnis Indonesia, Rabu (30/10/2013).

PII mencatat saat ini Indonesia hanya memiliki 750.000 insinyur dari berbagai bidang. Jumlah itu, lanjutnya, tidak sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia.

"Kalau dibandingkan, saat ini hanyak 164 orang insinyur per satu juta penduduk. Jadi harus ada upaya serius untuk mencetak jumlah insinyur yang lebih banyak," ungkapnya.

Dia juga membandingkan dengan negara lainnya, pertumbuhan jumlah infrastruktur masih sangat rendah.

Di Malaysia, tambahnya, insinyur bertambah hampir 400 orang per tahun. Di Vietnam, insinyur bertambah sekitar 300 per tahun. Bahkan di Korea Selatan jumlah insinyur bisa tumbuh 800 orang per tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper