Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menilai proyek jalan tol atas laut Jakarta-Surabaya sulit untuk diwujudkan, ditinjau dari segi studi kelaikan dan lingkungan.
Dia mengatakan dirinya telah memikirkan tingkat kelaikan dari proyek senilai Rp150 triliun tersebut.
"Kalau menurut saya tol divatas laut itu untuk feasibility study dan lingkungannya belum bisa," katanya, Kamis (24/10/2013).
Menurutnya, jalan bebas hambatan yang digagas oleh 19 BUMN tersebut tidak dapat dibangun utuh memanjang, akan tetapi secara parsial.
Dia mencontohkan pembangunan tol atas laut Mandara, Bali sukses karena dibangun di atas Teluk Bali yang merupakan perairan tenang.
Jika, proyek tol atas laut Jakarta-Surabaya tersebut ingin direalisasikan, maka, lokasi pembangunannya haruslah serupa.
"Mungkin nanti dibuat di Teluk semarang satu, lalu di daerah teluk lainnya lagi,” paparnya.
Djoko berpendapat dengan skema tersebut, jalan bebas hambatan yang direncanakan sepanjang 775 km tersebut masih dapat direalisasikan sehingga secara kelaikan dan lingkungan masih dapat dipertimbangkan.
Selain itu, dia juga menegaskan kementerian masih memprioritaskan tol trans-Jawa yang saat ini tengah dalam masa pembangunan.
Kendati demikian, dia tidak menampik proyek yang penyusunan studi kelaikannya ditargetkan dapat rampung dalam 6 bulan ke depan merupakan ide yang positif. (ra)