Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan kondominium sampai pertengahan 2013 di Jakarta memperlihatkan pertumbuhan yang semakin menyebar dengan pengembangan di area yang lebih luas.
Menurut hasil riset yang dirilis oleh Coldwell Banker Commersial Indonesia, pembangunan kondominium banyak terjadi di area pinggiran Jakarta dan daerah penyangga, dengan mengikuti pengembangan sebuah kota mandiri baru.
“Pasokan baru kondominium banyak bermunculan di area yang lebih luas. Pengembang terus aktif melakukan pemasaran pada kondominium yang menjadi bagian dari pengembangan township,” ujar Meyriana Kesuma, Head of Research Coldwell Banker Commercial, Senin (19/8/2013).
Pembangunan dengan mengusung konsep tersebut, jelasnya, setidaknya membutuhkan lahan seluas 1 ha. Pembangunan kondominium, sambungnya, merupakan optimalisasi lahan yang bergabung dengan pembangunan pusat perbelanjaan atau perkantoran.
Sementara itu, jika pembangunan dilakukan di luar Jakarta seperti di Serpong, Tangerang, Bogor, atau Bekasi, pembangunan kondominium terjadi sebagai substitusi dari pembangunan proyek lainnya. Dia mengatakan keberadaan kondominium dibutuhkan karena harga rumah tapak sudah terlalu tinggi.
“Masih lebih banyak pembangunan rumah tapak dibandingkan apartemen. Keberadaan kondominium ini menjadi strategi berkesinambungan dalam pengembangan suatu kawasan,” ungkapnya.