Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merpati Lanjutkan Pengembangan Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen baru PT Merpati Nusantara Airlines tetap melanjutkan rencana pengembangan bisnis yang dicanangkan oleh manajemen lama, guna mengamankan target bisnis sambil membuat rencana kerja mulai tahun depan.

Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen baru PT Merpati Nusantara Airlines tetap melanjutkan rencana pengembangan bisnis yang dicanangkan oleh manajemen lama, guna mengamankan target bisnis sambil membuat rencana kerja mulai tahun depan.

Sekretaris Perusahaan Merpati Herry Saptanto mengatakan belum ada perubahan dari RKAP sebelumnya. Kemungkinan pada tahun depan, rencana baru akan disusun oleh manajemen baru.

"Kami melanjutkan rencana sebelumnya. Target mengamankan target yang ditentukan. Belum ada perubaham. Mungkin tahun depan (rencana baru disusun)," katannya seusai Buka Bersama di Jakarta, Rabu (31/7/2013).

Herry mengatakan terjadi perubahan susunan direksi berdasarkan SKEP-317/MBU/2013 per tanggal 30 Juli 2013. Akan tetapi pergantian memang baru diumumkan dalam rapat umum pemegang saham pada Rabu pagi, 31 Juli 2013 pukul 07.30 pagi.

Susunan direksi yang baru itu hanya tiga direksi Merpati yakni Direktur Utama Asep Ekanugraha, Daulat Musa sebagai direktur, dan Haryo P Soerjokoesoemo sebagai direktur. Asep merupakan direktur operasi yang sebelumnya mengundurkan diri.

Adapun direksi lama yakni Rudy Setyopurnomo sebagai dirut, Priharyono direktur teknik, Sutan Banuara sebagai direktur niaga, Dony suherman direktur keuangan dan administrasi, dan Denny Satrio Trihandoko sebagai direktur operasi.

Herry Saptanto mengatakan pada pagi hari pukul 07.30 WIB, manajemen Merpati baik direksi maupun komisaris yang lama mendadak dipanggil oleh Kementerian BUMN sekaligus menggelar RUPS penggantian manajemen baru itu meski surat SKEP sudah lebih dulu ditetapkan sehari sebelumnya.

Menurut dia, komposisi direksi yang hanya tiga orang di tengah persoalan Merpati saat ini seiring dengan program revitalisasi dan restrukturisasi. "Kondisi kami belum baik dan menuju perbaikan. Semangatnya mungkin agar lebih efisien, direksi jumlah lima, harapan pemegang saham agar lebih efisien," katanya.

Hingga saat ini perseroan memang belum berhasil menambah armada. Apalagi armada perseroan berkurang satu pasca kecelakaan di Kupang. Jumlah armada perseroan saat ini mencapai 31 pesawat dengan berbagai tipe tetapi beroperasi hanya 15 unit. (Juli Etha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Tahir Saleh
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper