Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DIRUT CAR TERMINAL PRIOK: Jangan Halang-Halangi Kami!

Direktur Utama PT IKT Armen Amir (foto: akhmad mabrori)BISNIS.COM, JAKARTA: Dugaan monopoli kegiatan jasa kepelabuhanan yang ditudingkan kalangan pelaku usaha swasta di sektor itu kepada operator / BUMN kepelabuhanan (PT.Pelindo) di sejumlah pelabuhan

Direktur Utama PT IKT Armen Amir (foto: akhmad mabrori)

BISNIS.COM, JAKARTA: Dugaan monopoli kegiatan jasa kepelabuhanan yang ditudingkan kalangan pelaku usaha swasta di sektor itu kepada operator / BUMN kepelabuhanan (PT.Pelindo) di sejumlah pelabuhan di tanah air terus saja bergulir dan menjadi topik hangat dalam pemberitaan media masa akhir-akhir ini.

Ekspansi BUMN jasa kepelabuhanan tersebut dengan melaksanakan jasa bongkar muat sendiri di dermaga yang dikelolanya dinilai berpotensi mematikan pelaku usaha swasta perusahaan bongkar muat (PBM) yang kehadirannya juga syah di lindungi undang-undang di Republik ini.

Tudingan miring itu juga tak luput ditujukan kepada Indonesia Port Corporation (IPC)/PT Pelindo II yang sudah membentuk  sejumlah anak perusahaan. Salah satunya yakni PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) yang kini selain mengoperasikan dermaga dan terminal untuk pelayanan sandar kapal juga sudah melaksanakan sendiri kegiatan bongkar muat komoditi yang dikapalkan melalui terminal khusus mobil di Pelabuhan Tanjung Priok tersebut.

Dalam wawancara khusus kepada Bisnis, Jumat (21/6), Dirut PT IKT Armen Amir, membantah semua tudingan tersebut. Berikut petikannya:

Sejak kapan IKT sudah melakukan bongkar muat  dan berperan sebagai PBM ?

IKT jadi anak perusahaan IPC sejak desember 2012, dan sejak saat itulah manajemen bekerja keras untuk menjadikan perusahaan ini berdaya saing dengan segala potensi yang kami miliki. Targetnya jelas selain menekan biaya logistik juga memacu percepatan arus barang. Kebetulan yang kami tangani ini kan kendaraan niaga (mobil) dan sejenisnya serta alat-alat berat yang memerlukan penanganan ekstra hati-hati. Jadi ini soal upaya kami memberikan service yang lebih baik kepada customer di IKT dengan biaya lebih efisien dan bisa dipertanggung jawabkan.

Anda tidak khawatir disebut melakukan monopoli ?

Apanya yang monopoli? Kalau kami melakukan bongkar muat dan berperan sebagai PBM itu juga ada dasar hukumnya dan tidak menyalahi perundang-undangan yang berlaku di republik ini.Semua persyaratan juga sudah kami lengkapi termasuk izin usaha perusahaan bongkar muat (SIUPBM) IKT dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga sudah kami kantongi.Disamping itu, kami juga mengurus sebagai anggota asosiasi perusahaan bongkar muat Indonesia (APBMI) DKI Jakarta. Kami juga sudah membentuk divisi PBM tersendiri dengan dilengkapi SDM yang terlatih dan professional dibidangnya serta kelengkapan peralatan bongkar muat.

PBM yang dibentuk IKT itu apakah sudah beroperasi?

Sudah kami lakukan dengan uji coba bongkar muat dua kapal yakni kapal Positif Pioner pada 28 April 2013 dan kapal Foreign Shigter pada 12 mei 2013 lalu, dan dari hasil evaluasi internal kami menyebutkan bahwa pemilik barang tersebut juga merasa puas dengan kinerja PBM IKT.

Lalu bagaimana dengan nasib PBM (perusahaan bongkar muat) swasta yang saat ini juga melakukan kegiatan di IKT ?

Begini, di IKT ini hanya ada tiga PBM yang selama ini kami sebut sebagai ‘mitra’ yakni PBM Bandar Krida Jasindo (BKJ), Adhimas Bahtera Harapan (ABH) dan Anugerah Permata Samudera (APS). Kami juga tidak pernah beniat mematikan usaha mereka itu. Justru IKT ingin memacu adanya kompetisi yang lebih sehat dengan ukurannya adalah produktivitas.

Maksudnya?

Akan ada evaluasi kembali bagaimana kontrak-kontrak kerjasama kemitraan antara ketiga PBM swasta itu selama ini di IKT dengan tetap mengacu pada aspek regulasi dan ketentuan hukum yang ada, termasuk jumlah SDM dan peralatan yang dimilik oleh PBM swasta itu sendiri, aspek keselamatan kerja-nya serta hasil (produktivitas) yang selama ini sudah di capai. Bagaimana mekanisme evaluasi terhadap PBM swasta di IKT itu juga akan melibatkan Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Dinas Perhubungan DKI dan APBMI DKI.

Apa upaya lain yang sudah dilakukan untuk memberikan efisiensi bongkar muat di terminal IKT?

Tentunya kami juga mendatangi dan berkomunikasi langsung dengan customer IKT, termasuk para asosiasi dan himpunan alat berat maupun asosiasi industri kendaraan bermotor  yang tergabung dalam Gaikindo. Kami sampaikan ke mereka bahwa banyak keuntungan yang akan mereka peroleh jika berhubungan langsung dengan PBM IKT, termasuk kami juga akan meberlakukan single terminal tariff. Juga soal fasilitas assembling kita akan siapkan lebih banyak bagi customer IKT tersebut. Bahkan ke depan (hingga 2015) kami akan alokasikan tambahan lahan untuk assembling alat-alat berat seluas 5 Ha di sini.

Untuk alat berat potensi marketnya seperti apa?

Kalau bicara soal market tentu kita sangat optimistis sebab kebutuhan alat-alat berat dimasa mendatang akan terus tumbuh seiring dengan berkembangnya industri pertambangan , perkebunan, kehutanan dan kontruksi. Untuk kegiatan disektor industri batubara saja kebutuhan alat berat kini kontribusinya mencapai 50% dan di bidang kontruksi 15%.Inikan sebuah peluang yang mesti kita respon dengan menambah fasilitas di terminal maupun di lapangan penumpukan.

Adakah rencana lainnya?

IKT selama ini kan hanya menjalani kegiatan rute internasional, nah, kedepan kami sedang menyiapkan agar bisa menangani kegiatan bongkar muat untuk rute domestik, dan kita akan berkompetisi secara sehat dengan cabang pelabuhan Tanjung Priok dalam aktivitas domestik ini. Untuk memenuhi layanan domestik ini masih sangat memungkinkan sebab masih ada window kosong di dermaga IKT yakni pada hari Kamis dan Jumat setiap pekannya.

Kami akan alokasikan lahan penumpukannya untuk penumpukan kargo domestik itu di lapangan eks DKP (Darma Karya Perdana) yang selama ini difungsikan sebagai storage chemical. Jadi masih sangat memungkinkan kami lakukan layanan domestik tersebut. Jadi tidak ada alasan dan jangan halangi-halangi kami melakukan hal itu. (k1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhmad Mabrori
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper