BISNIS.COM, JAKARTA—Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia memperkirakan pasar properti pada tahun ini tetap berjalan baik, meski akan terjadi kenaikan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Memang akan ada jeda waktu akibat dampak tersebut. Tapi masyarakat akan menyesuaikan,” kata Ketua DPP REI Setyo Maharso, Senin (17/6/2013).
Menurutnya, kebutuhan rumah yang masih sangat tinggi saat ini membuat pasar properti tetap akan berjalan baik nantinya.
“Risiko kenaikan biaya akan terjadi. Suku bunga KPR juga sudah naik. Meskipun begitu pasar akan tetap baik, karena kebutuhan memang sangat tinggi,” tuturnya.
Direktur Cushman & Wakefield Indonesia Nonny Subeno mengatakan kondisi pasar saat ini lebih cenderung menunggu.
“Suku bunga KPR menjadi salah satu pertimbangan konsumen untuk membeli rumah. Kenaikan suku bunga akan mempengaruhi,” ujarnya.
Kenaikan yang terjadi, sambungnya, berapa pun besarannya akan mempengaruhi keputusan konsumen membeli rumah. Semakin besar tingkat kenaikan, semakin banyak yang terpengaruh.