BISNIS.COM, JAKARTA-Mantan Kasubdit Pengadahan Tanah Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum yang sekarang menjabat Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I
Wijaya Seta mengungkapkan terdapat tiga kunci sukses pembebasan lahan yakni ketersediaan dana dari pihak investor, fleksibilitas biaya tambahan untuk pendekatan sosial budaya dan kerjasama Bupati, Panitia Pengadahan Tanah (P2T) dan masyarakat.
"Biaya tambahan memang sangat dibutuhkan untuk pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat. Kesuksesan pembebasan lahan adalah hasil kerjasama P2T, investor dan Badan Pertanahan Nasional (BPN)," jelasnya dalam Diskusi Land Provision, Studi Kasus Pengadahan Tanah Pembangunan Jalan Tol Kanci-Pejagan di Jakarta hari ini, Kamis (25/4/2013).
Menurutnya pembebasan dalam membebaskan lahan perlu mengenal karakter masyarakat terlebih dahulu. Untuk itu pendekatan informal kepada tokoh masyarakat sangat penting.
Ia menjelaskan keberhasilan pembebasan lahan juga tergantung pada dukungan Kepala Daerah. Jika Kepala Daerah mendukung pembangunan jalan tol, maka aparat dibawahnya akan bekerja.
"Harga aparsial yang ditetapkan tim independen sudah sangat baik untuk masyarkat. Harga itu lebih tinggi dari patokan selama ini yakni Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Yang perlu kita cari adalah harga pasar dan bukan harga katanya, itulah pentingnya harga aparsial," ungkapnya.