Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEBIJAKAN SUBSIDI BBM: Menkeu Enggan Bocorkan Pengambilan Opsi

BISNIS.COM, JAKARTA--Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo masih enggan memaparkan opsi kebijakan terkait subsidi BBM yang tengah didalami pemerintah. Agus menuturkan saat ini opsi kebijakna tersebut tengah dimatangkan dan didalami. Format yang utama,

BISNIS.COM, JAKARTA--Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo masih enggan memaparkan opsi kebijakan terkait subsidi BBM yang tengah didalami pemerintah.

Agus menuturkan saat ini opsi kebijakna tersebut tengah dimatangkan dan didalami. Format yang utama, imbuhnya, adalah menjaga subsidi bagi masyarakat miskin dan mengurangi susbidi bagi masyarakat yang kaya dan tidak berhak.

"Nanti kalau sudah siap akan diumumkan," ujarnya ketika ditemui di Mahkamah Agung, Senin (15/04).

Terkait opsi kenaikan harga BBM bersubsidi yang sempat didengungkan, Agus juga masih bungkam. Namun, dia menegaskan pembengkakan subsidi BBM berisiko memperlebar defisit fiskal dan neraca transaksi berjalan.

"Saya belum bisa menyampaikan apa-apa terkait dengan itu. Tapi kita perlu menyikapi ini dengan matang dan baik," tutur Agus.

Agus juga mengaku belum dapat mengungkapkan kajian pemerintah terkait opsi penerapan dua harga. Padahal, Menteri ESDM Jero Wacik sebelumnya mengungkapkan BBM premium akan dijual dengan dua harga.

"Saya tidak bisa ungkapkan tentang itu. Itu belum ada yang bisa diungkapkan. Justru nanti kalau sudah matang, kalau sudah siap, baru bisa diumumkan," ungkap Menkeu.

Dia  menegaskan kebijakan terkait BBM bersubsidi akan difinalisasi. Namun, dia belum dapat memastikan waktu pengumuman dan penerapan kebijakan tersebut, apakah akan dirampungkan April ini atau bulan-bulan berikutnya.

Kendati demikian,  Menkeu  mengungkapkan dalam APBN 2013, pemerintah tidak memuat anggaran untuk bantuan langsung tunai (BLT) sebagai bentuk kompensasi atas rencana penaikan harga BBM bersubsidi.

"Jadi kalau ada pemikiran untuk membuat BLT, itu pasti harus melalui proses APBN-P dan proses APBN-P pun belum diajukan, karena kita masih mengkaji evaluasi kuartal I/2013," katanya.  (if)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper