BISNIS.COM, JAKARTA--Kementerian Pertanian berencana melakukan uji coba bantuan langsung pakan untuk peternak sapi.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Syukur Iwantoro mengatakan uji coba bakal dilakukan kepada 100 kelompok ternak.
"1 kelompok ternak akan mendapatkan bantuan Rp100 juta, jumlahnya 100 kelompok. Jadi total dananya sekitar Rp10 miliar," ucapnya, Jumat (12/4/2013).
Bantuan langsung pakan ternak, lanjutnya, bakal diujicobakan di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Langkah ini merupakan usaha untuk meningkatkan produktivitas sapi perah.
Syukur menyebut buruknya kualitas pakan merupakan penyebab dari rendahnya produktivitas sapi perah Indonesia. Saat ini produtivitas sapi perah berkisar 10-12 liter per ekor per hari, jauh di bawah angka produktivitas ideal sapi perah di daerah tropis.
"Karena kurang baiknya pakan, produktivitas sapi perah sekitar 10-12 liter per hari per ekor. Bibit sapi Indonesia sudah bagus, kalau kualitas pakannya ditingkatkan, produktivitas bisa 25-28 liter per ekor per hari," ungkapnya.
Buruknya kualitas pakan, lanjutnya, disebabkan oleh tingginya harga konsentrat yang digunakan sebagai campuran pakan. Padahal, konsentrat merupakan elemen penting yang berguna untuk meningkatkan produktivitas sapi perah.
Selain meingkatkan produktivitas susu, perbaikan pakan juga bisa menyukseskan program swasembada sapi. Pasalnya, kualitas pakan yang bagus bakal meningkatkan kemampuan beranak sapi betina.
"Kalau pakannya bagus, sapi bisa beranak hingga 8 kali. Saat ini, karena pakannya jelek, 5 kali beranak sapi betina sudah osteoporosis," jelasnya.
Bentuk bantuan langsung pakan, lanjutnya, masih dibahas oleh tim ahli Kementan. Menurutnya, bantuan bisa dilakukan dalam bentuk pembelian pakan secara keseluruhan ataupun pembelian konsentrat yang harganya tidak terjangkau peternak kecil.
Syukur menambahkan jika ujicoba bantuan langsung pakan berjalan sukses tahun ini, maka Kementan akan mengusulkan program subsidi pakan ke Kementerian Keuangan tahun depan.
"Mudah-mudahan bantuan langsung pakan bisa segera terealisasi, karena dananya sudah ada di provinsi. Sekarang masih menunggu proses tender di masing-masing provinsi. Kalau hasilnya bagus, tahun depan kami usulkan ke Kemenkeu dalam bentuk subsidi pakan." imbuhnya.
Ujicoba subsidi pakan diharapkan bisa menyelaraskan program swasembada daging sapi dengan swasembada susu.
"Kalau 2014 daging bisa swasembada, mudah-mudahan susu bisa swasembada pada 2020," jelasnya. (LN)