Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KONTRUKSI: Kerusakan lingkungan kian jadi, agen perubahan dibutuhkan

BISNIS.COM, JAKARTA -- Agen perubahan dalam bidang konstruksi dinilai mendesak, mengingat pembangunan infrastruktur dan bangunan gedung memberikan efek kerusakan di berbagai bidang kehidupan.Oleh karena itu, Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian PU

BISNIS.COM, JAKARTA -- Agen perubahan dalam bidang konstruksi dinilai mendesak, mengingat pembangunan infrastruktur dan bangunan gedung memberikan efek kerusakan di berbagai bidang kehidupan.

Oleh karena itu, Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian PU dengan Green Building Council Indonesia (GBCI) menyelenggarakan forum Pelatihan Greenship Associate Plus Angkatan III, Selasa (9/4/2013), di Jakarta.

Pelatihan ini dilaksanakan khusus untuk mencetak kader-kader berwawasan lingkungan di bidang pekerjaan umum yang akan jadi agen-agen perubahan dalam transformasi konstruksi.

Saat ini, pembangunan telah meninggalkan jejak kerusakan lingkungan, misalnya, kerusakan tanah akibat ekplorasi lahan dan penyempitan Daerah Aliran Sungai (DAS) akibat reklamasi.

Untuk itu, Kementerian PU selaku instansi yang berkewenangan dalam pembangunan infrastruktur memiliki komitmen untuk melaksanakan pembinaan dan memberikan teladan dalam menginternalkan konsep keberlanjutan.

“Bukan tidak mungkin pucuk pimpinan di bidang ke-PU-an di masa mendatang adalah mereka yang memiliki komitmen green building dan pembangunan Infrastruktur yang berkelanjutan bukan lagi sebuah pilihan tapi keharusan," ujar Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Hediyanto W. Husaini dalam keterangan resmi, Selasa (9/4).

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Ketua GBCI Naning S. Adiningsih Adiwoso mengatakan semua sektor tanpa kecuali harus mulai memikirkan penerapan prinsip keberlanjutan dengan mempertimbangkan keberlangsungan lingkungan hidup.

Sebagai gambaran, lanjutnya, selain kerusakan lingkungan yang sudah terjadi dimana-mana, bumi juga makin kehabisan sumber daya yang menyokong manusia.

“Pada 2020 nanti diprediksi akan terjadi keterbatasan sumber makanan dan air. Bahkan pada 2050 nanti jika tak ada terobosan, manusia harus mencari alternatif planet lain”, ujarnya.

Untuk itulah, ujarnya, mulai dari sekarang harus dipikirkan dan diterapkan prinsip keberlanjutan terutama di bidang infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper