BISNIS.COM, JAKARTA—Pemerintah mengaku siap memfasilitasi segala rencana investasi Korea Selatan di Indonesia agar dapat membantu Indonesia terhindar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Himawan Hariyoga, Deputi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Bidang Promosi Investasi, berharap investasi Korea Selatan menyasar segala sektor usaha yang terkait dengan peningkatan nilai tambah yang berbasis inovasi dan teknologi.
“Dengan begitu, diharapkan ada alih teknologi dan membantu Indonesia mengurangi impor produk teknologi,” katanya dalam Forum Kemitraan Bisnis Korea-Indonesia pada Kamis (28/3/13) di Jakarta.
Himawan menjelaskan jika investor Korea Selatan ingin mendapatkan insentif fiskal, mereka dapat melihat beberapa sektor industri perintis yang telah mendapatkan tax holiday, seperti semen, petro kimia, dan baja.
“Kita mau lihat dan memantau kira-kira para investor Korea Selatan, baik yang sudah berinvestasi di Indonesia maupun yang belum, tertarik di sektor mana saja. Kita sih siap saja untuk memfasilitasi mereka,” jelas Himawan.
Himawan juga berharap dengan adanya alih teknologi dan inovasi dari Korea Selatan, Indonesia dapat belajar bagaimana negara berkembang, yang pada tahun 80-an masih berpendapatan menengah itu, mampu menjadi negara berpenghasilan tinggi.
“Mereka juga dulu bergantung kepada sumber daya alam dan buruh murah. Kita ingin belajar bagaimana mereka sukses, tidak seperti Afrika Selatan yang mulainya sama dengan mereka, tapi sampai sekarang masih bergantung kepada dua hal tersebut,” jelas Himawan.