Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) melihat adanya peningkatan penjualan beras di pasar tradisional pada saat distribusi hasil bumi itu menipis di gerai ritel modern.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa hal ini menjadi fenomena menarik di tengah masyarakat, lantas mendorong agar penjualan beras di pasar tradisional tetap tinggi.
“Kami baru baca dari media bahwasanya penjualan di pasar tradisional meningkat karena beralih, karena bisa lihat langsung. Ini fenomena menarik, sangat bagus untuk didorong,” kata Amran saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025).
Dia berpendapat, peningkatan penjualan di pasar tradisional akan mendorong ekonomi kerakyatan, dalam hal ini kesejahteraan pedagang-pedagang kecil.
Amran juga menanggapi spekulasi bahwa masyarakat ketakutan untuk membeli beras di gerai ritel imbas temuan beras oplosan.
Dia memastikan bahwa beras tersebut masih aman dan baik untuk dikonsumsi masyarakat, kendati menyebut harga beras medium dan premium yang dijual masih terbilang tinggi dibandingkan dengan kualitasnya. Hal ini tercermin dari persentase patahan alias broken dari masing-masing penggolongan beras.
Baca Juga
“Kalau medium itu broken-nya 25%, kalau premium 15%, tetapi kita lihat kondisi pada saat kita cek itu broken-nya ada yang sampai 40%, ada 50%. Itu yang terjadi,” jelasnya.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) buka suara perihal kekosongan stok beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan Bulog di jaringan ritel modern dalam beberapa waktu terakhir.
Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag Moga Simatupang menjelaskan bahwa penyaluran beras murah itu dijadwalkan pada 17 Juli hingga 31 Desember 2025 mendatang.
Namun, berdasarkan laporan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), belum semua stok beras SPHP masuk ke gerai ritel hingga pertengahan Agustus ini.
“Memang untuk retail modern, laporan dari Aprindo baru 540 ton ya yang masuk. Kita harapkan dalam waktu dekat ini pasokan SPHP akan segera tersalurkan,” katanya saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Rabu (6/7/2025).