Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa pemerintah melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras yang masih mahal akan terus berjalan hingga akhir tahun.
Dia tak menampik adanya harga beras premium maupun medium di pasaran yang melampaui harga eceran tertinggi (HET). Oleh karenanya, pemerintah menyiapkan stok beras hingga 1,5 juta ton.
“Langkah-langkah pemerintah ini [menyiapkan] stok kita yang banyak. Kita operasi pasar, itu sampai Desember kita siapkan,” kata Amran kepada wartawan di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025).
Menurutnya, jumlah tersebut terdiri dari 1,3 juta ton yang disiapkan oleh Perum Bulog dan sekitar 300.000 ton yang merupakan beras bantuan pangan.
Dia lantas menyebut bahwa penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) telah berhasil menekan harga beras di pasaran.
Amran berpandangan bahwa hanya dengan harga Rp12.500 per kg, beras SPHP dinilai memiliki kualitas yang bagus. Dia lantas membandingkannya dengan beras premium.
Baca Juga
“[Beras] broken-nya cuma 5%, ada yang 10%, tapi harganya Rp12.500. Nah, yang kemarin premium broken-nya berapa? Sekitar 30%—40%, tapi harganya Rp18.000. Pasti masyarakat lebih senang [beras SPHP]. Dan ini jalan terus,” tuturnya.
Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 08.54 WIB, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen dibanderol Rp15.968 per kilogram secara nasional, melampaui HET nasional sebesar Rp14.900 per kg.
Senada, harga beras medium secara rata-rata nasional juga dibanderol Rp14.198 per kg atau meningkat 13,58% dari HET nasional yang ditetapkan sebesar Rp12.500 per kg.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto disebut telah menyetujui percepatan operasi pasar guna menstabilkan harga beras dan menangkal kekhawatiran masyarakat terkait dengan praktik beras oplosan.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyusul rapat kabinet paripurna pada Rabu (6/8/2025) kemarin.
"Kita sudah ada operasi pasar yang disetujui Bapak Presiden 1,3 juta ton dipercepat ini sekarang untuk operasi pasar. Yang kedua sudah ada bantuan pangan beras sebanyak 360.000 ton," terang pria yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.