Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS-China Hampir Capai Kesepakatan soal Magnet Tanah Jarang

AS dan China hampir mencapai kesepakatan pasokan magnet tanah jarang. Keputusan akhir tarif ada di tangan Trump.
Ilustrasi bendera China dan Amerika Serikat (AS). / Reuters-Dado Ruvic-illustration
Ilustrasi bendera China dan Amerika Serikat (AS). / Reuters-Dado Ruvic-illustration
Ringkasan Berita
  • AS dan China mendekati kesepakatan pasokan magnet tanah jarang setelah perpanjangan gencatan tarif dan meredanya ketegangan perdagangan.
  • AS memperoleh komitmen pasokan dari China, dengan pengiriman magnet tanah jarang meningkat signifikan meski belum mencapai volume sebelum kontrol ekspor.
  • Perundingan ini meredakan ketegangan perdagangan, meski masih ada friksi terkait pembatasan ekspor teknologi canggih dari AS ke China.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat dan China makin mendekati kesepakatan soal pasokan magnet tanah jarang, seiring dengan perpanjangan gencatan tarif dan meredanya ketegangan perdagangan antara kedua negara.

Melansir Bloomberg pada Senin (4/8/2025) Perwakilan Dagang Amerika Serikat Jamieson Greer menyatakan bahwa komponen industri strategis itu menjadi fokus utama dalam negosiasi di Stockholm pekan lalu, yang menurut pihak Beijing menghasilkan perpanjangan gencatan tarif antara kedua ekonomi raksasa tersebut. 

Tanpa merinci lebih jauh, dia menyebut AS telah memperoleh komitmen pasokan dari China.

“Kami berfokus untuk memastikan aliran magnet dari China ke Amerika Serikat, termasuk rantai pasoknya, dapat kembali berjalan lancar seperti sebelum kontrol diberlakukan dan saya kira saat ini kami sudah mencapai setengah jalan," kata Greer.

Pernyataan itu muncul sekitar empat bulan setelah China menerapkan kontrol ekspor atas magnet tanah jarang—komponen penting untuk peralatan rumah tangga hingga rudal—sebagai balasan atas ancaman tarif dari AS. Beijing telah sepakat mempercepat pengiriman setelah Washington menangguhkan tarif tinggi terhadap ekspor China.

Presiden AS Donald Trump disebut akan mengambil keputusan akhir terkait kelanjutan gencatan tarif yang akan berakhir pada 12 Agustus mendatang.

“Ada sejumlah isu teknis yang sedang kami bahas, dan kami juga berdiskusi dengan Presiden soal hal ini,” ujar Greer.

Menurut data bea cukai terbaru, pengiriman magnet tanah jarang dari China ke AS melonjak menjadi 353 ton pada Juni, dari hanya 46 ton pada Mei. Namun, total volume tersebut masih jauh di bawah angka sebelum kontrol ekspor diberlakukan pada awal April.

Greer sebelumnya menyampaikan bahwa tim perdagangan Trump berharap pembahasan soal magnet segera rampung, setelah dirinya dan Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyelesaikan putaran ketiga pembicaraan perdagangan dengan China di Stockholm pada akhir Juli. 

Dia melanjutkan, setelah isu magnet diselesaikan, pembahasan bisa berlanjut ke hubungan dagang yang lebih luas antara AS dan China.

Perundingan tersebut telah membantu meredakan ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia, meski sejumlah friksi masih berlanjut, termasuk terkait pembatasan ekspor cip kecerdasan buatan (AI) canggih dari AS ke China.

Otoritas Beijing pada Kamis lalu memanggil Nvidia Corp. untuk membahas dugaan kerentanan keamanan pada chip H20. Pemerintahan Trump sebelumnya berjanji akan mencabut pembatasan ekspor teknologi kelas menengah ke China, langkah yang memicu spekulasi akan tercapainya kesepakatan dagang yang lebih luas.

Administrasi Siber China (CAC) mengutip pernyataan sejumlah anggota parlemen AS soal kebutuhan memasang alat pelacak pada chip canggih yang dijual ke luar negeri. 

CAC meminta staf perusahaan teknologi tersebut untuk menjelaskan potensi risiko serta menyerahkan dokumen yang relevan, meski tidak merinci lebih lanjut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro