Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Lanjut Nego soal Impor Boeing hingga Tarif Aluminium dengan AS

Indonesia akan terus bernegosiasi dengan Amerika Serikat (AS) mengenai tarif sektoral, pembelian pesawat Boeing, hingga mineral kritis.
Ilustrasi bendera AS dengan label tarif./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi bendera AS dengan label tarif./Reuters-Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia akan terus bernegosiasi dengan Amerika Serikat (AS) mengenai tarif sektoral, pembelian pesawat jet, dan mineral kritis setelah mendapat tarif dasar 19% untuk ekspor ke Negeri Paman Sam.

Melansir Bloomberg, Jumat (18/7/2025), Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu mengatakan bahwa Indonesia akan terus bernegosiasi dengan iktikad baik dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV.

Mari menuturkan, negosiasi tersebut mencakup meningkatkan interaksi bisnis, membantu mendiversifikasi rantai pasokan mineral penting AS dan menegosiasikan tarif sektoral khusus untuk produk-produk termasuk aluminium dan baja.

Beberapa kesepakatan bisnis penting yang berkaitan dengan negosiasi tarif Trump, seperti rencana PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. untuk membeli puluhan pesawat Boeing Co., juga membutuhkan persetujuan komersial, kata Pangestu.

Maskapai pelat merah tersebut, yang sedang berupaya memperbaiki kondisi keuangannya setelah merugi tahun lalu, telah menyatakan kemungkinan membeli 50 pesawat Boeing atau lebih. Namun, kesepakatan formal belum diumumkan.

Ini semua adalah kesepakatan komersial yang tentu saja harus dilakukan secara kompetitif dan business-to-business,” kata Mari. “Ada beberapa hal yang sedang dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan Garuda, tentu saja, untuk membeli pesawat-pesawat Boeing ini.”

Dia menekanan bahwa pembelian pesawat ini merupakan bagian dari proses yang sedang berlangsung untuk merevitalisasi maskapai penerbangan nasional itu.

Awal pekan ini, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Prabowo Subianto mencapai kesepakatan tarif. AS sepakat untuk menurunkan tarif impor resiprokal terhadap produk asal Indonesia dari 32% menjadi 19%.

Sebaliknya, Indonesia sepakat untuk membebaskan tarif bea masuk terhadap barang-barang impor asal AS dan membeli lebih dari US$19 miliar produk energi dan pertanian AS.

Perjanjian ini adalah salah satu yang pertama kali diumumkan secara global ketika AS melakukan negosiasi dengan puluhan negara. Hal ini menyoroti upaya Indonesia yang sedang berlangsung untuk menyeimbangkan hubungan ekonomi secara strategis antara AS dan Cina, dan peran Asia Tenggara sebagai poros penting dalam dinamika perdagangan global di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.

Mari mengatakan bahwa Indonesia akan memberikan AS akses yang lebih luas untuk ekspor yang tidak bersaing secara langsung dengan produk-produk Indonesia atau produk-produk yang kekurangan pasokan lokal, seperti gandum dan kapas. Pemerintah memperkirakan hanya akan ada sedikit dampak pada impor secara keseluruhan.

“Ini bukan tentang membuka diri secara total dan menyerahkan semuanya kepada AS,” katanya. “Ini lebih bernuansa dan seimbang daripada apa yang mungkin terlihat oleh orang luar.”

Menurutnya, kesepakatan ini menguntungkan Indonesia dengan mendapatkan tarif yang lebih rendah dibandingkan dengan para pesaingnya dalam ekspor utama ke AS seperti minyak kelapa sawit.

“Namun tentu saja kami akan terus berbicara dengan AS,” tambahnya. “Ada komponen-komponen lain dalam kesepakatan perdagangan yang tentu saja kami ingin mendapatkan lebih banyak keuntungan bagi kami.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro