Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengungkap pihaknya resmi akan memulai pembangunan 2.200 dapur untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada tahun ini.
Menteri PU, Dody Hanggodo menjelaskan bahwa pembangunan SPPG tersebut bakal difokuskan pada wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
"Pertemuan ini menindaklanjuti nota kesepahaman yang ditandatangani pada Maret lalu. Sekaligus menjajaki bentuk dukungan baru yang dapat diberikan Kementerian PU terhadap pelaksanaan program prioritas nasional tersebut," kata Dody dalam keterangan resmi, Kamis (17/7/2025).
Dody menjelaskan, program MBG merupakan salah satu agenda utama Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita. Sejalan dengan hal itu, dia mengaku pihaknya memegang peran penting dalam mendukung program ini melalui penyediaan infrastruktur dasar seperti dapur SPPG yang akan tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Dia juga memastikan, pihaknya tak hanya akan melakukan dukungan konstruksi, melainkan bakal turut serta melakukan pembentukan panduan teknis serta standarisasi bangunan dalam pembangunan dapur SPPG.
Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan bahwa Pembangunan dapur Makan Bergizi Gratis ini bakal dilaksanakan dengan skema swakelola atau pelaksana dan pengerjaan barang dan jasa dilakukan langsung oleh Kementerian.
Baca Juga
Adapun, pada tahap pertama pihaknya akan fokus melakukan pengembangan pada lokasi 3T yang ditargetkan bakal mulai beroperasi pada tahun ini.
"Kementerian PU dan BGN ke depan berencana membentuk tim koordinasi teknis guna menyusun langkah konkret menuju implementasi penuh, dengan target pembangunan 2.200 dapur SPPG yang akan siap digunakan di tahun 2025," ujarnya.
Sementara berdasarkan catatan Bisnis, Dadan sebelumnya menyebut pemerintah menargetkan bakal segera membangun dan mengoperasikan sebanyak 1.542 unit SPPG.
“Nah, khusus untuk daerah-daerah terpencil, terluar, tertinggal termasuk pembangunan SPPG di sekolah, ini kami sedang dalam tahap pembuatan perencanaan oleh konsultan perencana yang membangun 1.542 unit SPPG,” jelasnya di DPR RI, Selasa (6/5/2025).
Dadan menegaskan, pihaknya baru akan melaksanakan proses lelang pengerjaan selambat-lambatnya pada akhir Mei 2025. Apabila proses lelang berjalan lancar, BGN menargetkan dapat mengantongi identitas kontraktor yang bakal mengeksekusi proyek tersebut pada Agustus 2025.
Adapun, untuk membangun 1.542 SPPG baru tersebut, Dadan mengungkap anggaran yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp6 triliun.
“Ya alokasi anggarannya kurang lebih sekitar Rp6 triliun. Hanya untuk yang baru ya,” tegasnya.