Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koperasi (Kemenkop) mengungkap realisasi anggaran tahun 2025 baru mencapai 38,85% pada semester I/2025.
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengatakan anggaran belanja yang telah terserap telah mencapai Rp123,34 miliar sepanjang Januari—Juni 2025.
“Memasuki tahun 2025 semester pertama menunjukkan realisasi sebesar 38,85% atau Rp123 miliar dari total pagu setelah blokir sebesar Rp317,48 miliar,” kata Budi dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Rabu (9/7/2025).
Secara terperinci, realisasi anggaran dengan persentase tertinggi terjadi pada pos bidang Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi yang mencapai 54,9% atau setara dengan Rp3,4 miliar. Adapun, total pagu setelah blokir pada pos ini adalah Rp6,2 miliar.
Disusul, Sekretariat Kemenkop dengan realisasi anggaran senilai Rp65,96 miliar atau setara dengan 53,93% dari Rp122,31 miliar. Kemudian, pos Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi senilai Rp3,02 miliar atau setara Rp48,79% dari pagu setelah blokir senilai Rp6,2 miliar.
Realisasi anggaran lainnya juga terjadi pada pos Deputi Bidang Pengawasan Koperasi senilai Rp2,26 miliar atau setara 36,47%. Untuk diketahui, pagu setelah blokir pada pos ini adalah Rp6,2 miliar.
Baca Juga
Selain itu, Kemenkop juga telah merealisasikan anggaran pada pos Deputi Bidang Pengembangan Usaha Koperasi senilai Rp2,06 miliar atau setara 33,37%. Total pagu setelah blokir pada pos ini adalah Rp6,2 miliar.
Terakhir, pos Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) dengan realisasi anggaran mencapai Rp46,61 miliar atau setara 27,36% dari total pagu setelah blokir Rp170,36 miliar.
Secara keseluruhan, total anggaran Kemenkop untuk tahun 2025 yang diblokir mencapai Rp155,82 miliar.
Di sisi lain, Budi menuturkan anggaran yang belum terserap merupakan belanja pegawai dan pendukung operasional kantor.
“Adapun anggaran yang belum terserap hanya merupakan belanja pegawai dan kebutuhan pendukung operasional kantor,” ujarnya.
Lebih lanjut, Budi menuturkan bahwa Kemenkop akan memprioritaskan sejumlah program, salah satunya Koperasi Desa/Kelurahan (KopDes/Kel) Merah Putih.
“Fokus kami adalah pada program pioritas termasuk penguatan koperasi desa, peningkatan daya saing koperasi, dan akses pembiayaan yang inklusif,” pungkasnya.