Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korea Selatan Catat Rekor Surplus dengan AS, Risiko Retaliasi Tarif Mengancam

Surplus neraca dagang Korea Selatan dengan AS mencapai US$118,2 miliar pada tahun lalu, tertinggi dalam sejarah.
Kapal Selam Rudal Balistik AS USS Kentucky berlabuh di Pangkalan Angkatan Laut Busan, di Busan, Korea Selatan, 19 Juli 2023. WOOHAE CHO/Pool via REUTERS
Kapal Selam Rudal Balistik AS USS Kentucky berlabuh di Pangkalan Angkatan Laut Busan, di Busan, Korea Selatan, 19 Juli 2023. WOOHAE CHO/Pool via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA — Surplus transaksi berjalan Korea Selatan dengan Amerika Serikat (AS) mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada 2024. 

Catatan tersebut menambah tantangan bagi Presiden Lee Jae Myung dalam upayanya mengamankan kesepakatan dagang dengan Presiden AS Donald Trump.

Berdasarkan data Bank of Korea (BOK) yang dilansir dari Bloomberg pada Jumat (20/6/2025), surplus dengan AS mencapai US$118,2 miliar pada tahun lalu, tertinggi dalam sejarah. Angka ini meningkat setiap tahun sejak 2019, mencerminkan semakin dalamnya hubungan dagang Seoul–Washington, sekaligus memperbesar potensi gesekan ke depan.

Kondisi ini menempatkan Korea Selatan sebagai sasaran utama Trump, yang menjadikan defisit perdagangan AS sebagai isu strategis. Korea Selatan kini masuk dalam daftar 10 besar negara yang dianggap memperburuk neraca perdagangan AS.

Lee, yang baru menjabat awal bulan ini setelah gejolak politik dan pemakzulan Yoon Suk Yeol, harus menghadapi negosiasi dagang dengan pemerintahan Trump yang dikenal dengan pendekatan garis keras dan tekanan sepihak.

Lee seharusnya bertemu Trump di sela-sela KTT G7 di Kanada pekan ini, tetapi pertemuan dibatalkan secara mendadak setelah Trump lebih dulu meninggalkan acara di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Calon perdana menteri Korea menyebut bahwa Lee berharap dapat mencapai kesepakatan sebelum tenggat Juli, ketika tarif dasar yang dikenakan terhadap Korea Selatan berpotensi naik dari 10% menjadi 25%.

Ekspor jadi Tulang Punggung Ekonomi Korea

Ekspor menyumbang lebih dari 40% dari produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan. Produk-produk utama seperti semikonduktor, ponsel, mobil, dan baterai merupakan komponen penting dalam rantai pasok global.

Dengan tarif timbal balik yang bisa kembali ke level 25%, potensi dampak terhadap ekonomi Korea Selatan sangat besar. Joonyoung Hur, profesor ekonomi dari Universitas Sogang, menyebut ketidakpastian masih tinggi terkait respons Trump maupun negara lain. “Dampaknya terhadap PDB bisa signifikan, meski sulit dihitung karena banyak variabel,” katanya.

Hur memperkirakan ekspor Negeri Ginseng secara keseluruhan bisa turun 2% dan pertumbuhan PDB dapat terpangkas hingga 0,7%

AS adalah tujuan ekspor terbesar kedua Korea Selatan setelah China, menyumbang 18,7% dari total ekspor senilai US$127,8 miliar pada 2024. Kantor Perwakilan Dagang AS mencatat defisit perdagangan dengan Korea Selatan mencapai US$66 miliar, terbesar kedelapan secara bilateral.

Menurut ekonom Bloomberg Hyosung Kwon, jika tarif timbal balik diberlakukan kembali, ekspor ke AS bisa anjlok lebih dari setengahnya, yang berpotensi memangkas PDB Korea Selatan lebih dari 1% pada 2030. 

Namun, jika Seoul berhasil menjalin kesepakatan, tantangan lain bisa muncul. Kedekatan lebih erat dengan AS berpotensi mengganggu hubungan dagang dengan China, mitra dagang utama Korea, yang menyerap ekspor senilai US$133 miliar pada 2024.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper