Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Kongsi Hyundai-LG Mampu Produksi 120.000 Sel Baterai per Hari

Kongsi Hyundai dan LG Energy Solution di pabrik sel baterai PT HLI Green Power mampu memproduksi sebanyak 120.000 sel baterai kendaraan listrik EV per hari
Sel baterai kendaraan listrik berdiameter 46 milimeter milik LG Energy Solution Co. di pameran InterBattery di Seoul, Korea Selatan, Rabu (5/3/2025)./Bloomberg-SeongJoon Cho
Sel baterai kendaraan listrik berdiameter 46 milimeter milik LG Energy Solution Co. di pameran InterBattery di Seoul, Korea Selatan, Rabu (5/3/2025)./Bloomberg-SeongJoon Cho

Bisnis.com, JAKARTA - Kongsi Hyundai dan LG Energy Solution di pabrik sel baterai PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power mampu memproduksi sebanyak 120.000 sel baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) per hari.

Professional Cell Technology Team PT HLI Green Power, Ubaidah Jarrah mengatakan, sel baterai tersebut mayoritas diekspor ke Korea Selatan, sedangkan sisanya hanya 2% untuk kebutuhan domestik.

"Ekspor kami sebanyak 98% untuk Hyundai Motor Company Korea Selatan dan Kia. Sementara untuk domestik 2% untuk PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia [HMMI]," ujar Jarrah di Pabrik Baterai HLI, Karawang, Jawa Barat, Rabu (14/5/2025).

Adapun, untuk kebutuhan domestik, sel baterai yang diproduksi di pabrik HLI tersebut digunakan untuk mobil listrik Hyundai Kona Electric. 

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk satu unit Hyundai Kona Electric membutuhkan sebanyak 216 sel baterai.

Perlu diketahui, pabrik yang berdiri di atas areal seluas 319.000 meter persegi tersebut memiliki kapasitas produksi 10 GWh sel baterai dalam setahun dan cukup untuk memasok baterai 150.000 unit mobil listrik.

Ke depannya, perseroan berencana untuk menambah kapasitas produksi hingga 20 gigawatt hour (GWh), yang dimulai pembangunannya pada tahun ini. 

Sejak dibangun pertama kali pada 2021, pabrik HLI Green Power di Karawang ini menelan investasi Rp13,5 triliun. Pabrik ini merupakan pabrik sel baterai EV pertama dan terbesar di Asia Tenggara dan telah beroperasi sejak Juli 2024. 

Berdasarkan catatan Bisnis, tambahan investasi HLI mencapai US$2,1 miliar atau setara Rp34,85 triliun yang akan dimulai tahun ini. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper