.jpg){kind=small}
Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan jumlah penumpang pesawat selama periode Lebaran 2025 tercatat tidak signifikan. Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menilai salah satu penyebabnya adalah efektivitas program diskon tiket yang dinilai belum optimal.
Sekretaris Jenderal INACA, Bayu Sutanto, menyatakan bahwa kebijakan diskon tiket kurang memberikan dampak terhadap kenaikan penumpang karena waktu penerapannya terlalu dekat dengan masa berlaku.
“Kebijakan diskon kurang efektif dalam meningkatkan penumpang karena diputuskan dan diumumkan mendekati masa berlakunya, sehingga jeda untuk membeli tiket diskon menjadi pendek,” kata Bayu, Kamis (10/4/2025).
Selain itu, Bayu juga menyebut rendahnya pertumbuhan penumpang dibandingkan periode Lebaran tahun lalu kemungkinan turut dipengaruhi oleh kondisi daya beli masyarakat. Hal ini tercermin dari tren deflasi dalam beberapa waktu terakhir.
Di sisi lain, kata Bayu maskapai penerbangan nasional tidak secara agresif menambah kapasitas pesawat. Sebagian besar operator hanya meningkatkan utilisasi armada yang tersedia dengan jumlah penerbangan tambahan yang terbatas.
Menurut Bayu, strategi tersebut sesuai dengan mekanisme pasar yang mempertimbangkan keseimbangan antara permintaan dan ketersediaan kursi. Hal ini juga mirip dengan pola yang terjadi pada periode libur Natal dan Tahun Baru sebelumnya.
Baca Juga
Pada pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, PT Angkasa Pura Indonesia (Persero) atau InJourney Airports mencatatkan pertumbuhan minimalis jumlah penumpang pesawat selama periode diskon tiket 14% periode Lebaran 2025, 24 Maret - 7 April 2025 di 37 bandara yang dikelolanya.
Berdasarkan data Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025, InJourney Airports melayani 7,39 juta penumpang pada periode tersebut. Angka itu hanya naik 0,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 7,34 juta penumpang.
Secara keseluruhan, selama 15 hari diskon tiket pesawat total kapasitas tempat duduk yang tersedia sebanyak 8,6 juta. Alhasil realisasi penumpang hanya tercatat sebesar 86,1% dari total kapasitas tersedia.
Di saat jumlah penumpang tumbuh minimalis, jumlah penerbangan yang tercatat justru turun 5,1% menjadi 51.261 dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar 54.023 penerbangan. Memang, angka ini hampir seluruhnya terealisasi dari total penerbangan yang direncanakan yaitu sebanyak 51.263 penerbangan.
Pemerintah sendiri mengumumkan harga tiket pesawat domestik kelas ekonomi akan turun 13-14 persen selama angkutan Lebaran 2025. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan penurunan harga tiket itu berlaku selama 15 hari, untuk penerbangan dari 24 Maret hingga 7 April 2025, dengan periode pembelian tiket 1 Maret hingga 7 April 2025.
