Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) sebagai pengelola utama 37 bandara di Indonesia mencatat sebanyak 741.000 penumpang dalam pergerakan penerbangan pada puncak arus mudik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi.
"Kami memperkirakan puncak arus mudik pada 28 Maret, bertepatan dengan dimulainya hari libur Lebaran dan sudah dekat dengan Hari Raya Idul Fitri. Jumlah pergerakan penumpang pesawat pada puncak arus mudik ini diprediksi mencapai sekitar 741.000 penumpang," kata Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi di Tangerang, Jumat.
Ia mengatakan, dengan terjadinya peningkatan jumlah penumpang ini, pihaknya menyiagakan seluruh staf di 37 bandara memastikan siap melayani pemudik pada puncak arus mudik. Selain itu, Seluruh fasilitas di sisi darat (land side) dan sisi udara (air side ) juga dipastikan siap.
"Fasilitas di bandara dipastikan dalam kondisi baik, mulai dari terminal penumpang hingga runway, taxiway dan apron akan maksimal dalam memastikan kelancaran puncak arus mudik," tuturnya.
Lebih lanjut, Fahmi menuturkan, InJourney Airports menjalankan manajemen trafik agar ketinggian lalu lintas penerbangan dapat ditangani dengan baik seperti penyesuaian slot time (ketersediaan waktu take off dan landing pesawat), kemudian alokasi slot time untuk tambah penerbangan tambahan (extra flight), penyesuaian jam operasi bandara, serta optimalisasi kapasitas terminal penumpang.
Adapun jumlah penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia pada puncak arus mudik diperkirakan mencapai 243 ribu penumpang.
Baca Juga
Sebagai antisipasi peningkatan jumlah penumpang ini, InJourney Airports telah menjalankan program rebalancing di Bandara Soekarno-Hatta untuk mengoptimalkan peran seluruh terminal yakni Terminal 1, 2 dan 3 dalam melayani penumpang pesawat.
"Peningkatan jumlah penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta pada angkutan lebaran cukup tinggi sekitar 8-10 persen. Namun demikian, pelayanan berjalan lancar dan tidak terjadi kemacetan. Ini karena rebalancing yang kami lakukan sehingga pergerakan penumpang dapat terbagi dengan baik melalui Terminal 1, 2 dan 3," katanya.
Program rebalancing dengan pemindahan operasi maskapai dari satu terminal ke terminal lainnya ini dapat dilakukan selaras dengan tuntasnya revitalisasi Terminal 1B, dan Terminal 2F yang kini juga digunakan sebagai pusat keberangkatan dan kedatangan penerbangan umrah reguler dan charter Garuda Indonesia, serta penerbangan charter umrah maskapai lainnya.
Sementara itu, jumlah penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada puncak arus mudik hari ini diprediksi sekitar 106 ribu penumpang.
Persiapan juga telah dilakukan antara lain optimalisasi akses kendaraan dan perluasan dan penataan ulang area terminal. Salah satu upayanya adalah dengan memperluas pemeriksaan area penumpang dan menambah 10 unit penurunan bagasi di area keberangkatan.
"Bandara I Gusti Ngurah Rai telah melakukan optimalisasi akses kendaraan serta perluasan dan penataan ulang area terminal untuk siap dalam angkutan lebaran termasuk pada puncak arus mudik," kata dia.
Dia menambahkan, sepanjang periode angkutan lebaran pada 21 - 27 Maret 2025, seluruh bandara InJourney Airports secara kumulatif telah melayani 3,2 juta penumpang dan 24.481 penerbangan.
Lima bandara tersibuk adalah Soekarno-Hatta Tangerang (1,05 juta penumpang), I Gusti Ngurah Rai Bali (411 ribu), Juanda Surabaya (283 ribu), Sultan Hasanuddin Makassar (202 ribu) dan Kualanamu Deli Serdang (146 ribu).
"Ramainya lalu lintas penerbangan ini sejalan dengan adanya penerbangan tambahan (extra flight) yang dioperasikan maskapai, yakni sudah sebanyak 708 extra flight," kata dia.