Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN memastikan keamanan pasokan energi listrik selama Ramadan dan Idulfitri (RAFI) 2025 bagi pemudik yang menggunakan kendaraan listrik berbasis baterai. Hal ini tercerminkan lewat kesiapan infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) hingga penggunaan digitalisasi.
EVP Operasi Sistem Kelistrikan (OSL) PLN Dispriansyah mengatakan, pihaknya juga telah melengkapi alternatif SPKLU mobile untuk titik-titik jalan yang trafik penggunaan mobil listriknya cukup masif, khususnya Jawa dan Sumatra.
“Untuk mengantisipasi akan semakin tingginya pertambahan penggunaan mobil listrik berbasis baterai di RAFI tahun ini, kami perkirakan akan naik 5 kali lipat, kami tambah SPKLU menjadi 3.600 SPKLU yang akan kita operasikan,” kata Dispriansyah dalam agenda Bisnis Indonesia Forum, Rabu (19/3/2025).
Dia memproyeksikan pengguna kendaraan listrik pada mudik Lebaran tahun ini naik 5 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Oleh karena itu, pihaknya menambah SPKLU 1.000 unit di 615 lokasi di jalur tol mudik Trans Sumatra dan Jawa.
Hingga saat ini, secara nasional PLN dengan para mitra telah menyediakan total 3.558 unit SPKLU yang tersebar di 2.412 titik strategis seluruh Tanah Air.
Untuk alternatif, pihaknya menyediakan 12 unit SPKLU Mobile yang bersiaga di sepanjang ruas Tol Sumatra dan Jawa apabila terdapat pengguna kendaraan listrik yang kehabisan daya di sepanjang jalan tol.
Baca Juga
“Kita fasilitasi juga dengan ada fitur di PLN mobile itu mereka bisa tracking SPKLU mana yang sedang kosong, jadi bisa memperkirakan ketika baterai mobil 50% berarti ada berapa rest area lagi yang bisa ditempuh,” ujarnya.
Dengan fitur tersebut, pihaknya berharap dapat mengurangi antrean charging kendaraan listrik. Saat ini, SPKLU telah tersedia di setiap rest area di sepanjang jalur mudik Trans Sumatra dan Jawa dengan rata-rata jarak antar SPKLU sekitar 22 kilometer.
“Standar mobil listrik 200-300 km perjalanan, ini kalau yang paling kecil 300 km mungkin dia akan ngisi di 200 km di sepanjang tol kita lebih kurang 20-30 km ada rest area kita sehingga memberikan kelonggaran,” tuturnya.
Tak hanya itu, PLN juga bekerja sama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. apabila terdapat kendaraan listrik yang bermasalah selain persoalan baterai di jalur tol saat mudik.
“Tahun ini kami akan jauh lebih prima lagi dalam layanan masyarakat,” tuturnya.
Di samping itu, Ekonom Indef Abra Tallatov mengatakan, meskipun Satgas RAFI 2025 mengaku telah mengamankan pasokan energi kelistrikan dan BBM dan infrastrukturnya, tetap perlu dipastikan tidak ada antrean dalam distribusi.
“Tapi kan juga perlu dilihat bagaimana nanti supaya di titik-titik SPKLU dan SPBU ini tidak terjadi penumpukan, dijelaskan tadi ada digitalisasi, aplikasi PLN yang bisa melihat lokasi SPKLU yang memadai,” jelasnya.
Di sisi lain, Abra menegaskan pentingnya antisipasi lonjakan penjualan listrik di SPKLU yang dapat meningkat lebih dari 5 kali lipat tahun ini. Pasalnya, penjualan listrik di SPKLU periode Lebaran tahun lali naik 5,2 kali lipat.