Bisnis.com, GRESIK - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadilia menuturkan bahwa rekomendasi ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) telah diteken.
Dengan begitu, PTFI bisa melakukan ekspor konsentrat hingga 6 bulan ke depan. Adapun, perpanjangan izin ekspor ini diberikan tak lepas dari insiden kebakaran fasilitas asam sulfat pada smelter baru Freeport di Gresik, Jawa Timur pada Oktober lalu.
Imbas kebakaran tersebut, Freeport belum bisa menyerap seluruh produksi konsentratnya untuk diolah di dalam negeri.
"Kami laporkan bahwa Freeport sekarang Bapak Presiden sudah kita setujui perpanjangan izin ekspor. Karena kemarin pabrik mereka terbakar untuk di bagian asam sulfat," kata Bahlil saat memberi laporan kepada Presiden Prabowo Subianto dalam acara peresmian fasilitas pemurnian emas atau precious metal refinery (PMR) milik PTFI di Gresik, Senin (17/3/2025).
Menurut Bahlil, perpanjangan izin ekspor konsentrat itu bakal memberikan pendapatan bagi negara lewat royalti dan pungutan ekspor.
Sementara itu, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas membenarkan rekomendasi ekspor konsentrat telah diteken oleh menteri ESDM. Saat ini, pihaknya masih menunggu persetujuan ekspor dari Menteri Perdagangan Budi Santoso.
Baca Juga
"Kami begitu izin ekspornya sekarang dari rekomendasi ekspor sudah diterbitkan oleh Pak Menteri ESDM. Selanjutnya adalah surat persetujuan ekspornya oleh menteri perdagangan," katanya.
Tony mengatakan, pihaknya saat ini sudah melakukan pengapalan untuk 150.000 ton hingga 200.000 ton konsentrat per bulan. Adapun, konsentrat itu akan diangkut oleh 12 kapal.
Dengan kata lain, ketika menteri perdagangan memberikan persetujuan eskpor, kapal-kapal itu tinggal berlayar.
Tony menambahkan bahwa Kementerian ESDM memberikan izin perpanjangan ekspor dengan kuota 1,27 juta ton.
"Jadi kalau 6 bulan kira-kira mudah-mudahan bisa mencapai 1,2 juta ton sebagaimana yang tadi disampaikan Pak Bahlil karena kuotanya kan 1,27 juta, kalau saya tidak salah," ucap Tony.