Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Target Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ekonom: Kuncinya Manufaktur

Manufaktur menjadi kunci untuk mengerek pertumbuhan ekonomi dan mencapai target 8%. Namun, kuncinya ada pada kemauan pemerintah mendorong sektor tersebut.
Seorang karyawan bekerja di lini produksi serat karbon. / Reuters
Seorang karyawan bekerja di lini produksi serat karbon. / Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berusaha mengejar target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029. Setidaknya perlu tambahan kenaikan pertumbuhan sekitar 3% dalam kurun waktu lima tahun dari realisasi 2024 yang sebesar 5,03%.

Cita-cita Presiden Prabowo Subianto tersebut semakin kuat karena telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025—2029.

Peneliti Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai satu-satunya kondisi yang memungkinkan untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi tinggi dalam 5 tahun ke depan, yakni dari sektor manufaktur.

“Salah satu kunci upaya mengerek pertumbuhan ekonomi yang signifikan terutama dalam periode waktu yang singkat ada pada kemampuan pemerintah atau upaya pemerintah dalam mendorong industri manufaktur,” ujarnya pada Rabu (5/3/2025).

Untuk itu, kemampuan pemerintah dalam meramu kebijakan yang tepat terutama untuk industri manufaktur menjadi utama.

Yusuf menjelaskan bahwa memang selama ini terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi yang relatif stagnan di kisaran 5%, setidaknya dalam beberapa tahun terakhir ini.

Melihat kembali visi Asta Cita Prabowo-Gibran, industri manufaktur merupakan salah satu visi yang ingin disasar oleh pemerintah.

Visi kelima Asta Cita, yakni melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

Meski demikian, perlu menunggu bagaimana turunan kebijakan yang akan dilakukan pemerintah untuk merealisasikan visi Asta cita dalam proses mendorong industrialisasi manufaktur.

Sebagaimana kebangkitan industri manufaktur pada tahun 1995 yang berhasil mengerek pertumbuhan ekonomi ke level 8,22%—sekaligus menjadi pertumbuhan di atas 8% terakhir.

Kala itu, terjadi kebangkitan industri manufaktur, otomotif, dan jasa, serta masuknya investasi asing langsung menjadi faktor pendorong.

Sebelumnya, berkali-kali sudah Presiden Prabowo Subianto menegaskan dirinya merasa yakin dan percaya diri pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal melebihi 8% di era pemerintahannya.

Sejak kampanye hingga saat ini pun, rasa optimistis Prabowo tak goyah akan cita-cita tersebut.

"Saya baru mungkin baru memimpin Indonesia. Namun, melihat keadaan perekonomian kita saya semakin merasa percaya diri, saya merasa optimis, saya percaya dan yakin kita bakal mencapai bahkan mungkin melebihi 8% pertumbuhan [ekonomi Indonesia]," tegas Prabowo pada Januari lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper