Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) meminta agar pemerintah memperhatikan tiga komoditas pangan mulai dari harga minyak goreng, gula, hingga bawang putih selama momentum Ramadan 2025.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan berdasarkan survei harga konsumen (SHK), rata-rata harga minyak goreng kemasan dibanderol Rp19.705 per liter pada Februari 2025. Adapun, minyak goreng kemasan yang diamati dalam SHK mencakup beberapa kualitas atau merek, termasuk Minyakita.
Di sisi lain, data BPS juga menunjukkan, rata-rata harga minyak goreng curah dipatok Rp18.377 per kilogram pada Februari 2025.
“Kalau kita perhatikan harga [minyak goreng] tertinggi tercatat di kabupaten Jayawijaya yang harganya sudah mencapai Rp38.514 per liter dan harga terendah di kota Batam sebesar Rp17.420 per liter, dan ini masih di atas HET [Rp15.700 per liter],” kata Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2025 di YouTube Kemendagri, Selasa (4/3/2025).
Selain minyak goreng, Amalia juga mewanti-wanti harga bawang putih. Pada Februari 2025, rata-rata harga bawang putih dibanderol Rp46.936 per kilogram. Harganya melampaui harga acuan penjualan (HAP) yang semestinya Rp38.000 per kilogram.
“Bawang putih karena kebutuhan mungkin di bulan Ramadan akan relatif tinggi, ini tentu menjadi perhatian,” tuturnya.
Baca Juga
Data menunjukkan, harga bawang putih termahal terjadi di kabupaten Jayawijaya yang tembus Rp75.404 per kilogram. Sementara itu, harga bawang putih paling murah dibanderol Rp35.422 per kilogram di kota Batam.
Komoditas pangan lainnya yang perlu menjadi perhatian adalah gula pasir. Amalia menyampaikan gula pasir menjadi salah satu komoditas yang terus menunjukkan tren peningkatan selama Januari dan Februari 2025. Apalagi, Ramadan menjadi momentum meningkatnya permintaan gula.
“Karena ini Ramadan, banyak kebutuhan untuk menyiapkan makanan yang manis-manis, ini harga gula pasir juga manis, meningkat di bulan Januari dan Februari di atas HET yang Rp17.500,” ungkapnya.
Tercatat, rata-rata harga gula pasir mencapai Rp18.461 per kilogram pada Februari 2025. Adapun, harga gula pasir paling mahal terjadi di kabupaten Jayawijaya sebesar Rp32.365 per kilogram dan terendah di kota Tanjung Pinang senilai Rp14.739 per kilogram.
Berdasarkan SHK, BPS mencatat terdapat 136 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga gula pasir. Sementara itu, 7 kabupaten/kota mengalami penuruna harga dan sisanya terpantau stabil.