Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendag Ungkap Penyebab Harga Minyakita Mahal di Atas HET

Kemendag mengakui kenaikan harga minyak goreng Minyakita terjadi lantaran pasokan yang belum merata.
Pedagang menata Minyakita di Bandung, Jawa Barat. Bisnis/Rachman
Pedagang menata Minyakita di Bandung, Jawa Barat. Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengakui kenaikan harga minyak goreng Minyakita terjadi lantaran pasokan yang belum merata. Perlu diketahui, harga Minyakita semestinya dibanderol Rp15.700 per liter atau sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).

Direktur Tertib Niaga Kemendag Mario Josko mengatakan pasokan Minyakita belum merata lantaran jumlahnya yang dikhawatirkan tidak bisa memenuhi seluruh permintaan.

“Memang kami sadari pasokan Minyakita ini belum merata karena memang jumlahnya yang kami khawatirkan tidak bisa memenuhi seluruh permintaan,” kata Mario dalam Rapat Koordinasi Inflasi Daerah 2025 di YouTube Kemendagri, Senin (23/6/2025).

Untuk diketahui, program minyak goreng rakyat Minyakita merupakan hasil kewajiban pasok domestik atau domestic market obligation (DMO) dari produsen di dalam negeri, terutama eksportir kelapa sawit dan turunannya. Nantinya, setiap produsen yang melakukan DMO akan mendapatkan insentif hak ekspor produk turunan kelapa sawit.

Mario menjelaskan bahwa Minyakita sangat terkait dengan realisasi DMO yang juga berkaitan dengan hak ekspor. Per Juni 2025, Kemendag mencatat realisasi DMO sudah mencapai 98.269 yang seluruhnya dalam bentuk Minyakita.

“Yang pasokan DMO juga sebenarnya masih berjalan lancar untuk dibuat menjadi Minyakita,” ungkapnya.

Jika menengok data minyak goreng, Mario menuturkan bahwa terjadi kenaikan harga minyak curah dan minyak kemasan premium, baik secara bulanan maupun mingguan. Kondisi ini berbeda dengan harga Minyakita yang mulai mengalami penurunan, baik bulanan maupun mingguan.

Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag, per 20 Juni 2025, rata-rata harga Minyakita dibanderol Rp16.706 per liter. Harganya naik 6,37% dari HET Rp15.700 per liter. Harganya turun tipis 0,6% jika dibandingkan pekan lalu (week-to-week/wtw) dan juga turun 1,76% dibandingkan bulan sebelumnya.

Mengacu data tersebut, Kemendag berharap Minyakita bisa menahan laju harga minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah yang mulai merangkak naik.

“Secara harga, Minyakita ini kami harapkan memang bisa menahan minyak premium yang mulai beranjak naik. Kita lihat memang harga dari minyak kemasan premium dan harga minyak curah itu cenderung mengalami kenaikan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mario menuturkan bahwa Kemendag terus berupaya untuk mengatasi penyelesaian melambungnya harga Minyakita di setiap wilayah melalui pemerataan pasokan. Salah satunya seperti di wilayah timur, yakni Papua dengan melihat peta pasar.

“Misalnya wilayah timur, Papua seperti apa, kita lihat mapping dari pasarnya. Kemudian pasar mana yang memang misalnya tidak ada distributor dan lain sebagainya, kami coba upayakan pasokannya,” terangnya.

Mario menuturkan bahwa Kemendag juga terus berkoordinasi dengan BUMN Pangan untuk memasok Minyakita ke daerah yang tidak memiliki jaringan distributor 1 (D1) dan D2.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper