Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Bisnis Sewa Ruang Kerja di RI Masih Prospektif

Prospek sewa ruang kerja di Indonesia dinilai masih positif seiring dengan kebutuhan startup hingga perusahaan teknologi
Siluet warga beraktivitas dengan latar gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (2/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Siluet warga beraktivitas dengan latar gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (2/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Pangsa pasar sewa ruang kerja di Indonesia dinilai masih prospektif seiring dengan kebutuhan startup hingga perusahaan teknologi.

CEO International Workplace Group (IWG), Marc Descrozaille mengatakan Indonesia merupakan pasar yang sangat menjanjikan untuk ruang kerja fleksibel yang telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.

"Pandemi Covid-19 telah mengubah cara orang berpikir tentang tempat kerja. Banyak orang tidak ingin berkomuter jauh, terutama di Jakarta, dengan kemacetan menjadi masalah serius," kata Marc dalam keterangannya, Senin (17/2/2025).

Dia menuturkan saat ini, sekitar 60%-70% klien IWG di Indonesia berasal dari perusahaan lokal, termasuk startup dan perusahaan teknologi, sementara 30% lainnya adalah perusahaan internasional. Adapun, IWG merupakan penyedia solusi kerja hybrid dengan merek Regus, HQ dan Signature, untuk kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia-Pasifik.

Model bisnis tradisional di sektor real estate, ungkapnya, sering kali melibatkan pengembang yang membangun gedung dan mencari penyewa untuk mengisi ruang tersebut. Namun, IWG menawarkan pendekatan yang berbeda dengan menyediakan ruang kerja fleksibel yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Menurutnya, dengan rencana untuk membuka lebih banyak pusat di Indonesia, Marc optimistis IWG dapat memberikan solusi yang lebih baik bagi perusahaan-perusahaan yang mencari fleksibilitas dalam ruang kerja mereka.

"Kami ingin mempercepat pertumbuhan kami di Indonesia karena kami melihat potensi yang luar biasa di sini,” tuturnya di Jakarta.

Dia berpendapat pasar ruang kerja fleksibel diperkirakan tumbuh sebesar 600% pada 2030 dan 30% dari semua ruang kantor akan berubah menjadi ruang kerja hibrid dalam periode tersebut. Terdapat 88% perusahaan tengah berencana untuk beralih sepenuhnya ke sistem kerja fleksibel.

Berbagai perusahaan dari segala ukuran sedang melakukan peralihan ini demi mempercepat pertumbuhan bisnis, mempertahankan SDM berkualitas, dan menyelenggarakan aktivitas perkantoran yang lebih berkelanjutan bagi lingkungan.

Dalam jangka panjang, lanjutnya, peralihan ke kerja fleksibel akan menurunkan tingkat hunian kantor konvensional karena bisnis membutuhkan lebih sedikit ruang, atau ruang kantor konvensional dianggap sebagai pengeluaran yang tidak perlu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper