Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor nonmigas pada Januari 2025 mencapai US$20,40 miliar, turun 6,96% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm) yang sebesar US$21,92 miliar pada Desember 2024.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, penurunan nilai ekspor nonmigas menjadi penyebab nilai ekspor Indonesia secara keseluruhan pada Januari 2025 turun 8,56% mtm menjadi US$21,45 miliar. Terlebih, nilai ekspor migas tercatat turun 31,35% mtm menjadi US$1,06 miliar.
"Penurunan nilai ekspor Januari secara bulanan didorong oleh penurunan nilai ekspor nonmigas terutama pada komoditas bahan bakar mineral, lemak, dan minyak hewan nabati [HS 15] dan bijih logam, terak, dan abu [HS 26]," kata Amalia dalam rilis BPS, Senin (17/2/2025).
Sementara itu, secara tahunan, nilai ekspor nonmigas mengalami peningkatan dari Januari 2024 yang tercatat sebesar US$19,10 miliar. Secara kumulatif, nilai ekspor keseluruhan naik 4,68% (year-on-year/yoy) dari Januari 2024 sebesar US$20,49 miliar.
"Kenaikan ini didorong peningkatan ekspor nonmigas terutama pada ekspor kapal perahu, dan struktur terapung [HS 89], logam mulia dan perhiasan atau [HS 71], dan juga ekspor bahan kimia anorganik atau [HS 28]," jelasnya.
Dalam hal ini, Amalia memerinci perkembangan ekspor nonmigas menurut sektor. Adapun, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan berkontribusi sebesar US$0,55 miliar, sektor pertambangan dan lainnya senilai US$2,72 miliar, dan ekspor industri pengolahan US$17,13 miliar.
Baca Juga
"Penurunan nilai ekspor nonmigas utamanya terjadi pada sektor pertambangan dan lainnya yang turun sebesar 27,09% dengan andil sebesar -4,31% mtm," ujarnya.
Nilai ekspor pertambangan turun disebabkan beberapa komoditas yang ekspornya melambat secara bulanan yakni batu bara, bijih tembaga, liknit, bahan mineral lainnya serta biji zirkonium, niobium dan tantalum.
Di sisi lain, dia menerangkan, peningkatan nilai ekspor nonmigas secara tahunan terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 14,02% dan memberikan andil sebesar 10,28%.
Lebih lanjut, komoditas unggulan ekspor nonmigas yakni batu bara, besi dan baja, serta CPO dan turunannya yang memberikan share sekitar 28,08% dari total ekspor nonmigas Indonesia pada januari 2025.
"Nilai ekspor batu bara secara bulanan turun 19,33% dan secara tahunan turun 9,99%, nilai ekspor besi dan baja itu turun 10,41% secara bulanan dan tahunan turun 7,63%," tuturnya.