Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amerika Serikat Masih jadi Target Utama Ekspor Nonmigas Indonesia, Kalahkan India

Amerika Serikat menjadi target pasar ekspor terbesar urutan kedua bagi Indonesia dengan pasar 11,42%. Porsi tersebut lebih tinggi ekspor RI ke India.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat China, Amerika Serikat (AS), dan India tetap menjadi negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia sepanjang Januari—Mei 2025. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan China, AS, dan India mencatatkan pangsa (share) sekitar 41,16% dari total ekspor nonmigas Indonesia pada Januari—Mei 2025.

Adapun, China menjadi pangsa ekspor nonmigas terbesar yang mencapai 22,87% terhadap total ekspor nonmigas Indonesia. Diikuti AS dan India yang masing-masing menorehkan pangsa sebesar 11,42% dan 6,87% sepanjang Januari—Mei 2025.

Untuk diketahui, total ekspor nonmigas Indonesia mencapai US$106,06 miliar pada Januari—Mei 2025. Nilainya naik 8,22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$98 miliar.

Data BPS menunjukkan, sektor industri pengolahan menjadi pendorong utama atas meningkatnya kinerja ekspor nonmigas dengan andil 12%. Tercatat, nilai ekspor di industri pengolahan naik 16,53% secara kumulatif menjadi US$88,6 miliar pada Januari—Mei 2025.

“Nilai ekspor nonmigas ke China tercatat sebesar US$24,25 miliar yang utamanya terdiri atas besi dan baja, bahan bakar mineral, serta nikel dan barang daripadanya,” kata Pudji dalam Rilis Berita Resmi Statistik BPS pada Selasa (1/7/2025).

Secara terperinci, ekspor besi dan baja (HS 72) ke China mencapai US7,65 miliar, bahan bakar mineral (HS 27) senilai US$3,69 miliar, serta nikel dan barang daripadanya (HS 75) senilai US$2,73 miliar.

“Besi dan baja juga merupakan komoditas yang mencatat penambahan nilai ekspor nonmigas tertinggi ke China secara ctc, yaitu naik US$1,01 miliar,” tambahnya.

Menyusul, nilai ekspor nonmigas RI ke AS tercatat sebesar US$12,11 miliar yang utamanya terdiri atas mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85) senilai US$2,22 miliar, alas kaki (HS 64) senilai US$1,08 miliar, serta pakaian dan aksesoris lainnya atau rajutan (HS 61) senilai US$1,02 miliar.

“Mesin dan perlengkapan elektrik juga mencatatkan penambahan nilai ekspor nonmigas tertinggi ke Amerika Serikat secara ctc, yaitu naik sebesar US$541,45 juta,” ujarnya.

Selanjutnya, nilai ekspor nonmigas ke India tercatat sebesar US$7,28 miliar. Utamanya, ekspor ini terdiri atas bahan bakar mineral (HS 27) senilai US$2,57 miliar, lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) senilai US$1,08 miliar, serta besi dan baja (HS 72) senilai US$0,58 miliar.

“Komoditas yang mencatat penurunan nilai ekspor nonmigas terdalam ke India secara ctc adalah bahan bakar mineral yang turun US$811,14 juta,” sambungnya.

Secara keseluruhan, pada Januari—Mei 2025, total nilai ekspor mencapai US$111,98 miliar atau naik 6,98% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu mencapai US$104,67 miliar.

Rinciannya, nilai ekspor migas mencapai US$5,92 miliar atau turun 11,26% secara kumulatif, sedangkan nilai ekspor nonmigas naik 8,22% secara kumulatif menjadi US$106,06 miliar.

Pada Mei 2025, nilai ekspor mencapai US$24,61 miliar atau naik 9,68% secara tahunan (year-on-year/yoy). Di mana, nilai ekspor migas mencapai US$1,11 miliar atau turun 21,71% yoy. Di sisi lain, nilai ekspor nonmigas naik 11,80% yoy menjadi US$23,50 miliar.

Pudji menjelaskan, peningkatan nilai ekspor Mei 2025 secara tahunan ini terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor nonmigas, yaitu pada komoditas lemak dan minyak hewan atau nabati (HS 15) yang naik 63,01% dengan andil 4,50%.

Kemudian, komoditas besi dan baja (HS 72) yang naik 27,58% dengan andil 2,70%, serta mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya naik 45,11% dengan andil 2,58%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper