Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Klaim Angka Pengangguran dan Kemiskinan Turun saat BPS Tunda Rilis Data

Prabowo mengeklaim BPS telah melapor langsung data pengangguran dan kemiskinan absolut kepadanya, meskipun belum kunjung merilis data itu ke publik.
Presiden Prabowo Subianto saat acara penutupan Kongres PSI Tahun 2025 di Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025). / ANTARA/HO-Dokumentasi PSI
Presiden Prabowo Subianto saat acara penutupan Kongres PSI Tahun 2025 di Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025). / ANTARA/HO-Dokumentasi PSI

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengeklaim angka pengangguran dan kemiskinan absolut di Indonesia menurun. Dia menyebut laporan itu berasal langsung dari Badan Pusat Statistik alias BPS.

Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri acara Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025).

"Kepala BPS lapor ke saya angka pengangguran menurun angka kemiskinan absolut menurun, ini BPS yang bicara," ungkapnya, dikutip Senin (21/7/2025).

Untuk diketahui, sebelumnya BPS menunda rilis data kemiskinan Indonesia. Awalnya, penyampaian data itu dijadwalkan pekan lalu, Selasa (15/7/2025).

Konferensi pers pengumuman data profil kemiskinan itu adalah untuk periode semester I/2025 dan tingkat ketimpangan penduduk semester I/2025. Informasi penundaan disampaikan BPS satu jam sebelum waktu rilis yang sebelumnya dijadwalkan pukul 11.00 WIB.

Dalam pernyataannya, BPS mengaku penundaan tersebut dilakukan untuk menghadirkan data dan informasi statistik yang akurat dan terpercaya bagi seluruh pengguna data. Dengan demikian, klaim BPS, data dan informasi statistik bisa lebih akurat dan terpercaya.

"Waktu rilis angka kemiskinan [terbaru] akan kami umumkan segera," tulis BPS dalam pernyataannya.

Penundaan rilis data itu pun dikritik oleh DPR, khususnya dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP). Misalnya, Wakil Ketua Komisi X Maria Yohana Esti Wijayati menyampaikan padahal data tersebut menjadi acuan penting dalam menentukan indikator dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 yang tengah berlangsung.

Politisi PDIP itu menyebut, penundaan mengakibatkan Komisi X sebagai mitra kerja BPS ikut dikritik oleh publik.

"Kami meminta supaya BPS untuk dapat menyampaikan data-data secara terbuka untuk hal yang memang boleh terbuka, dilakukan di bulan yang seharusnya disampaikan," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X DPR, Kamis (17/7/2025).

Kritik lain disampaikan oleh Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah, yang notabenenya juga Ketua DPP PDIP. Dia menyesalkan molornya rilis data statistik itu, karena dibutuhkan juga oleh DPR.

"Seharusnya tidak boleh ada keterlambatan, karena apapun ceritanya BPS itu menjadi rujukan bagi pelaku ekonomi, bagi Badan Anggaran, bagi komisi-komisi [DPR] terkait," ujar Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025).

Jadwal Rilis Data BPS

Untuk diketahui, BPS biasanya merilis data profil kemiskinan dua kali dalam satu tahun. Begitu pula data angka pengangguran.

Biasanya, data profil kemiskinan disampaikan secara resmi oleh BPS untuk periode Maret dan September. Data itu kemudian dirilis masing-masing pada Juli, serta Januari tahun berikutnya.

Pada Januari 2025, BPS mencatat bahwa angka kemiskinan di Indonesia periode September 2024 mencapai 24,06 juta orang, atau setara 8,57% dari total populasi.

Angka dan persentasenya menurun apabila dibandingkan Maret 2024 yakni 25,22 juta orang atau 9,03% dari total populasi.

Sementara itu, Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) juga dilakukan dua kali dalam setahun yaitu setiap periode Februari dan Agustus.

Terakhir, Bisnis mencatat bahwa angka pengangguran meningkat pada Februari 2025 dari Februari 2024. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, sebanyak 7,28 juta orang atau 4,76% dari total angkatan kerja pada Februari 2025 sebanyak 153,05 juta orang.

"Jumlah orang menganggur 7,28 juta orang. Dibanding Februari 2024, per Februari 2025 jumlah orang menganggur meningkat 83.000 orang yang naik 1,11%,” kata Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Senin (5/5/2025).

Bisnis sudah menghubungi Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti untuk mengonfirmasi soal laporan angka pengangguran dan kemiskinan yang sudah disampaikan ke Presiden Prabowo. Namun, belum ada respons yang diberikan sampai dengan berita ini dimuat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro