Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto disebut bakal memberikan sejumlah lahan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara secara cuma-cuma buat negara tetangga untuk membangun kantor kedutaan.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono. Di mana, dia menyebut upaya itu merupakan usulan yang disampaikannya pada Presiden Prabowo guna menarik minat investasi asing.
“Saya tegaskan bahwa bukan saya yang memutuskan. Saya sampaikan bahwa saya akan mengusulkan kepada Bapak Presiden sebagai langkah untuk menarik mereka lebih cepat,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (16/2/2025).
Basuki menambahkan bahwa dengan target IKN sebagai ibu kota politik pada tahun 2028, maka seharusnya kantor-kantor kedutaan asing juga sudah mulai dibangun di IKN.
Untuk mendukung hal tersebut, Otorita IKN telah menyiapkan lahan seluas 62,9 hektare sebagai lokasi diplomatic compound.
"Kehadiran kantor-kantor kedutaan negara sahabat di IKN, selaras dengan rencana pemindahan ibu kota politik Indonesia yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2028," tambahnya.
Baca Juga
Untuk diketahui pemerintah kembali menargetkan investasi jumbo bakal terparkir di Ibu Kota Nusantara dapat tembus setidaknya Rp60,93 triliun yang bakal masuk melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Dalam kabar terbarunya, gelombang investasi yang bakal menggandeng komitmen investasi asing dan lokal itu saat ini masih dalam tahap finalisasi.
“Selain itu kami juga tengah memproses KPBU, ada 6 proyek KPBU unsolicited, totalnya ada Rp60,93 triliun,” tuturnya.
Basuki merinci, rencana investasi KPBU itu datang dari PT Intiland Development Tbk. (DILD) membangun 109 unit rumah tapak dan 41 tower apartemen dengan nilai investasi Rp33 triliun.
Kemudian, PT Nindya Karya pembangunan 8 tower apartemen dengan nilai Rp2,6 triliun serta PT Perintis Triniti Properti Tbk. (TRIN). Disusul oleh komitmen investasi dari Truba Group yang akan membangun 8 tower apartemen dengan nilai investasi Rp2,5 triliun.
“Kemudian IJM-CHEC ini dari Malaysia, pembangunan 20 tower apartemen dengan investasi Rp13,40 triliun,” jelas Basuki.
Selanjutnya, ada pula komitmen investasi dari Maxim Global Berhad perusahaan asal Malaysia yang hendak mendukung pembangunan 10 tower apartemen dengan nilai investasi Rp4,4 triliun.
Terakhir, yakni PT Ciputra Nusantara yang hendak pembangunan 10 tower apartemen dan 20 unit rumah tapak dengan nilai investasi diperkirakan tembus Rp5 triliun.