.jpg){kind=small}
Bisnis.com, JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo merespons aksi protes yang dilakukan para sopir truk kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok terkait antrean panjang serta pungutan liar di kawasan pelabuhan.
Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Adi Sugiri mengatakan, pihaknya mengakui kepadatan di beberapa titik pelabuhan terjadi akibat lonjakan aktivitas bongkar muat, terutama menjelang libur panjang ketika pemilik barang berupaya mempercepat pengiriman.
“Kami juga akan mengoordinasikan aspirasi tersebut dengan pemangku kepentingan terkait di pelabuhan, untuk menemukan solusi bersama. Karena pelabuhan merupakan ekosistem bersama lintas pemangku kepentingan yang merupakan obyek vital nasional [obvitnas] yang harus dijaga kelancaran operasionalnya," kata Adi dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (12/2/2025).
Adi juga mengatakan, Pelindo akan melakukan evaluasi terhadap sistem receiving/delivery untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi antrean yang dikeluhkan sopir. Selain itu, fasilitas umum seperti toilet bagi pengemudi truk juga akan ditambah.
Menanggapi dugaan pungli, Pelindo menegaskan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai instansi, termasuk Kejaksaan dan Ombudsman, untuk memastikan transparansi layanan di pelabuhan.
Pelindo juga menyediakan whistleblowing system (WBS) bagi pihak yang ingin melaporkan praktik pungli atau penyimpangan lainnya.
Baca Juga
Sebelumnya, ratusan orang yang tergabung dalam Keluarga Besar Sopir Indonesia (KB-SI) menggelar aksi unjuk rasa di depan New Priok Container Terminal One (NPCT1), Jalan Terminal Kalibaru Raya, Cilincing, Jakarta Utara, pada Selasa (11/2/2025).
Aksi ini menuntut terkait adanya dugaan pungli di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok serta panjangnya antrean masuk ke pelabuhan.
