Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengaku bahwa kementerian bakal menunda pembangunan proyek baru pada tahun ini. Hal itu terjadi imbas pagu anggaran Kementerian PU dipangkas hingga Rp81,38 triliun.
Diana menjelaskan, seluruh lelang proyek baru bakal ditunda, baik yang terkontrak dalam single years contract (SYC) maupun multi years contract (MYC).
“Proyek baru tidak ada. Jadi SYC dan MYC baru jangan dulu lah, sementara kita pending dulu,” jelas Diana, dikutip Senin (10/2/2025).
Lebih lanjut, Diana menyebut sisa anggaran pasca-efisiensi bakal digunakan terlebih dahulu untuk mendukung pembangunan proyek yang sudah dimulai.
“Kita harus menyelesaikan yang sudah jalan tapi tidak bisa terbayarkan. Kita harus gitu dong [memprioritaskan proyek yang telah jalan],” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri PU Dody Hanggodo menyebut setidaknya terdapat 21 proyek yang bakal tertunda pembangunannya akibat efisiensi anggaran Kementerian PU sebagaimana implementasi dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD TA 2025.
“Pagu DIPA semula Rp110,95 triliun telah diefisiensi sebesar Rp81,38 triliun sehingga sisa total pagu Rp29,57 triliun,” kata Dody dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI, Kamis (6/2/2025).
Baca Juga
Sebanyak 21 proyek yang diproyeksi tertunda pembangunannya itu terdiri atas proyek konektivitas, sumber daya air hingga kawasan permukiman. Ditjen SDA yang menggarap infrastruktur air dipangkas anggarannya sebesar Rp27,72 triliun.
Kemudian, Ditjen Bina Marga yang mengeksekusi sejumlah proyek pembangunan hingga preservasi jalan anggarannya dipangkas hingga Rp24,83 triliun.
Lalu, Ditjen Cipta Karya dipangkas sebanyak Rp7,75 triliun dan Prasarana strategis sebesar Rp20,69 triliun.
Secara lebih terperinci, berikut daftar proyek yang bakal tertunda pembangunannya:
Bidang Sumber Daya Air (Rp27,72 Triliun)
- Pembangunan 14 unit bendungan, 1 bangunan pengarah rukoh, serta revitalisasi danau dan situ
- Pembangunan 9.550 hektare (Ha) dan rehabilitasi 29.000 Ha jaringan irigasi
- Pembangunan prasarana air baku dengan kapasitas 1,25 meter kubik per detik
- Pembangunan pengendalian banjir (19km), pengamanan pantai (4,5km), serta pengendali lahar dan sedimen
- Operasional infrastruktur dan P3TGAI di 12.000 lokasi
- Pengadaan tanah bidang SDA Serta dukungan manajemen dan teknis lainnya
Bidang Bina Marga (Rp24,83 Triliun)
- Pembangunan jalan sepanjang 57 Km serta peningkatan kapasitas dan preservasi peningkatan 1.102 km jalan
- Pembangunan dan duplikasi jembatan (5.841 meter), jembatan gantung dan preservasi jembatan sepanjang 12.000 meter
- Pembangunan Flyover/underpass dan terowongan sepanjang 94 meter
- Pembangunan jalan bebas hambatan (Tol) sepanjang 7,36 Km
- Preservasi rutin jalan (47.603 Km), jembatan (563.402 m) dan padat karya sebanyak 24.600 tenaga kerja serta dukungan teknis
Bidang Cipta Karya (Rp7,75 Triliun)
- Pembangunan dan peningkatan SPAM (40 liter per detik), perluasan SPAM (863 SR dan IBM Pamsimas di 600 lokasi)
- Sistem Pengelolaan Air Limbah (10.240 KK), Persampahan (9.540 KK) dan IBM (Sanimas 1.400 lokasi, LPK 825 lokasi dan TPS3R 100 lokasi)
- Pengembangan Kawasan (118,5 Ha), penataan kawasan pariwisata (3,0 Ha) dan IBM (Pisew di 900 lokasi)
- Bangunan gedung sebanyak 9 unit, penataan bangunan dan lingkungan di 13 kawasan serta dukungan manajemen teknis lain
Prasarana Staregis (Rp20,69 Triliun)
- Fungsi pendidikan: PHTC Pendidikan (Sekolah 9.300 unit dan Madrasah 2.034 unit) dan Rehab dan Renov Perguruan Tinggi/Keagamaan (9 unit)
- Fungsi Permukiman rehab dan renovasi pasar (2 unit), prasarana olahraga (3 unit), dan prasarana lainnya 4 unit
- Dukungan manajemen dan teknis lainnya.