Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ANGGARAN PU Dipangkas Rp6,1 Triliun

BISNIS.COM, JAKARTA--Kementerian Pekerjaan Umum terkena pemotongan anggaran terbesar yakni Rp6,1 triliun dari total pemangkasan anggaran pemerintah yang mencapai Rp24,6 triliun.

BISNIS.COM, JAKARTA--Kementerian Pekerjaan Umum terkena pemotongan anggaran terbesar yakni Rp6,1 triliun dari total pemangkasan anggaran pemerintah yang mencapai Rp24,6 triliun.

Pemangkasan anggaran itu bertujuan menjaga defisit anggaran 2,5% terhadap produk domestik bruto hingga akhir tahun.

Menteri PU Djoko Kirmanto menegaskan pihaknya siap melakukan penghematan anggaran dan memfokuskan anggaran yang dialihkan dari kompesansi BBM untuk pembangunan infrastruktur dasar khususnya irigasi.

"Yang kita hemat itu pasti dipotong dari sisa tender yang bisa mencapai Rp3 triliun. Masih ada Rp2,8 triliun yang harus kita potong. Itu terpaksa dari program kita yang multiyears itu jatah yang akan kita keluarkan untuk tahun ini itu kita kurangi.Misalnya Rp200 miliar menjadi Rp150 miliar dulu." ujar Djoko di Jakarta, Kamis (16/5/2013).

Dia menjelaskan pemotongan anggaran itu mencapai 9% dari total anggaran kementerian yang tahun ini sebesar Rp79,55 triliun.

Dana hasil pemotongan anggaran seluruh Kementerian, paparnya, akan diprioritaskan untuk program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat miskin seperti besar miskin (raskin) dan beasiswa untuk masyarakat tidak mampu.

"Jadi nanti PU dipotong Rp6,1 triliun, tapi nanti ditambah juga kira-kira segitu. Tapi itu baru kira-kira saja," ungkapnya.

Djoko menjelaskankan jika ada anggaran yang dialihkan untuk infrastruktur, maka pihaknya akan memfokuskan anggaran itu untuk program irigasi dan sanitasi.

Program yang diusung PU ialah meningkatkan layanan air minum bagi masyarakat nelayan, desa-desa yang rawan air baku dan pemenuhan air baku di kepulauan kecil di Indonesia.

"Kita bangun embung-embung dan irigasi. Kita dipotong tetapi kalau dikasih lagi kita sudah siapkan programnya," jelasnya.  (ra)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper