Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) berencana melakukan pengetatan batas maksimal volume penyaluran solar subsidi pada 2025.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, ketentuan batas maksimal volume yang berlaku saat ini akan dievaluasi kembali agar penyaluran BBM subsidi lebih tepat sasaran. Rencananya aturan pengetatan batas maksimal akan diterbitkan tahun ini.
"Evaluasi apakah itu memang tidak terlalu banyak, seperti itu. Volumenya ya, batasan maksimalnya. Untuk masing-masing kendaraan," ujar Erika ketika ditemui usai rapat dengar pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Senin (10/2/2025).
Adapun, mengacu Surat Keputusan BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2020 mengenai Pengendalian Penyaluran Jenis BBM Tertentu, volume pengisian solar subsidi untuk kendaraan pribadi roda empat dibatasi maksimal 60 liter per hari.
Lalu, kendaraan umum dan barang roda empat maksimal 80 liter per hari, sementara kendaraan umum dan barang roda enam lebih 200 liter per hari.
Menurut Erika, batas maksimal volume penyaluran solar per hari tersebut dinilai melebihi kapasitas tangki kendaraan sehingga berpotensi untuk disalahgunakan.
Baca Juga
“Kami menilai bahwa itu terlalu banyak karena itu melebihi kapasitas tangkinya sehingga,” kata Erika.
Adapun, sepanjang 2024, BPH migas melaporkan volume penyaluran minyak solar subsidi yang terverifikasi mencapai 17,62 juta kiloliter. Volume ini naik dibandingkan realisasi pada 2023 yang mencapai 17,57 juta kilolilter.
Sementara dalam kurun waktu 2020 hingga 2024, sebanyak 82,39 juta kiloliter minyak solar subsidi telah disalurkan.
Selain melakukan pengetatan volume solar, BPH migas menyusun sejumlah strategi pengawasan penyaluran BBM subsidi pada 2025, seperti penguatan regulasi bidang pengawasan terkait dengan verifikasi jenis BBM tertentu (JBT) dan jenis BBM khusus penugasan (JBKP) di ujung selang atau nozzle.
Erika juga mengatakan, pihaknya akan melakukan peningkatan pengawasan di titik serah, dan pengawasan secara hybrid. BPH migas juga akan melakukan peningkatan akses terhadap CCTV secara real time.