Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melaporkan distribusi jenis bahan bakar minyak khusus penugasan (JBKP) Pertalite mencapai 11,6 juta kiloliter (kl) sepanjang Januari hingga Mei 2025.
Dalam periode yang sama, penyaluran jenis bahan bakar tertentu (JBT) minyak solar mencapai 7,20 juta kl, sementara untuk JBT minyak tanah mencapai 0,21 juta kl.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati menuturkan, angka tersebut masih jauh dari kuota yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
"Sampai dengan bulan Mei tahun 2025 telah disalurkan JBT minyak solar sebesar 7,2 juta kl, kemudian minyak tanah 0,21 juta kl, dan Pertalite sebesar 11,6 juta kl. Secara keseluruhan realisasi JBT dan JBKP pada tahun 2025 masih di bawah kuota APBN," ucap Erika dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Senin (1/7/2025).
Lebih terperinci, realisasi volume distribusi JBKP Pertalite hingga Mei mencapai 37,14% dengan prognosa 2025 mencapai 93,32%. Untuk realisasi volume JBT minyak solar sebesar 38,13% dengan prognosa 2025 mencapai 94,32%, sedangkan realisasi volume JBT minyak tanah mencapai 39,76%.
Menurut Erika, realisasi penyaluran JBT setiap tahun cenderung meningkat. Namun, masih di bawah kuota yang ditetapkan.
"Untuk tahun 2025 prognosa realisasi JBT juga diperkirakan masih di bawah kuota yang ditetapkan. Demikian pula untuk minyak tanah," imbuhnya.
Erika menyebut, pihaknya terus berupaya menjaga realisasi distribusi BBM subsidi agar tidak melebihi kuota. Hal itu dilakukan dengan pengendalian dan pengawasan distribusi JBT dan JBKP.
Dia juga mengingatkan bahwa BPH Migas tak segan menindaklanjuti aduan masyarakat terhadap pelaku penyelewengan distribusi BBM subsidi.
Lebih lanjut, Erika menuturkan bahwa pihaknya telah menetapkan pencadangan terhadap kuota JBT dan JBKP sebesar 452.653 kl. Perinciannya, minyak tanah sebesar 8.948 kl, minyak solar 443.705 kl dan JBKP Pertalite 100.000 kl.
"Ini akan kita lihat nanti evaluasi pada akhir tahun biasanya menjelang Nataru itu juga dibutuhkan kuota yang lebih besar itu masih bisa kita lepaskan dari cadangan," ucap Erika.
Dia menambahkan bahwa proyeksi BBM subsidi 2026 telah ditetapkan. Tercatat, untuk kuota JBT minyak solar, BPH Migas mengusulkan 18,531 juta-18,742 juta kl, minyak tanah sebesar 0,517 juta-0,535 juta kl, dan Pertalite sebesar 31,229 juta -31,230 juta kl.
BPH Migas Lapor Konsumsi Pertalite Capai 11,6 Juta Kl, Kuota Aman?
BPH Migas melaporkan distribusi BBM jenis Pertalite telah mencapai 11,6 juta kiloliter (kl) sepanjang Januari hingga Mei 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Mochammad Ryan Hidayatullah
Editor : Denis Riantiza Meilanova
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

11 menit yang lalu
Lo Kheng Hong Unveils Reason for Adding Stake in Salim Group’s SIMP

21 menit yang lalu
Internet Murah 100 Mbps Kian Dekat, Emiten Ini Pasang Kuda-Kuda
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

6 menit yang lalu
Pakar Usul Pembentukan Lembaga Khusus Buat Pantau SPM Jalan Tol

14 menit yang lalu
Resep Ekonom Agar Beban Subsidi Listrik Dapat Ditekan
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
