Di sisi lain, SPBU Vivo MT Haryono dan Vivo di kawasan Pancoran masih menjual stok BBM dengan lengkap seperti Revvo 89, Revvo 92, Revo 95 hingga Primus Diesel Plus pun tersedia.
Tampak papan digital pengumuman harga BBM di SPBU Vivo tersebut menyala seluruhnya. Selain itu, tampak juga antrean sejumlah kendaraan yang akan mengisi BBM di SPBU tersebut.
Penjelasan Manajemen
Diberitakan sebelumnya, kelangkaan stok BBM di SPBU Shell dan BP telah terjadi beberapa waktu terakhir. Manajamen Shell dan BP di Indonesia pun buka suara terkait kondisi tersebut.
President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan ketersediaan produk BBM di SPBU Shell secepatnya.
“Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa saat ini terdapat kendala dalam pengadaan dan penyaluran produk bahan bakar minyak [BBM],” kata Ingrid dalam keterangan tertulis, Kamis (30/1/2025).
Baca Juga
Ingrid memastikan bahwa SPBU Shell tetap beroperasi untuk melayani masyarakat dengan produk dan layanan lain yang tersedia, termasuk Shell Select dan bengkel.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” ucap Ingrid.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Aneka Petroindo Raya (BP-AKR) Vanda Laura membenarkan bahwa untuk sementara waktu beberapa jaringan SPBU BP-AKR tidak dapat melayani penjualan produk BBM secara lengkap.
Namun, dia tak menjelaskan apa alasan dari kelangkaan stok tersebut. Vanda hanya memastikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk segera memulihkan ketersediaan produk.
"Dan memastikan bahwa jaringan SPBU BP saat ini tetap beroperasi untuk melayani pembelian produk bahan bakar yang tersedia," kata Vanda melalui keterangan resmi, Jumat (31/1/2025).
Respons Pemerintah
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung buka suara soal kosongnya stok BBM di sejumlah SPBU swasta.
Yuliot mengatakan, pihaknya akan segera mengecek kendala yang dialami oleh Shell dan BP. Dia pun berjanji akan segera berkoordinasi dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
"Ini akan saya cek dulu bagaimana kendalanya. Itu saya koordinasikan dulu dengan kepala BPH Migas," ucap Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Dia pun mengatakan bahwa Shell dan BP mengimpor minyak untuk kebutuhan stok SPBU mereka. Yuliot menegaskan Kementerian ESDM telah memberikan izin impor untuk kedua perusahaan itu.
"Dari Kementerian ESDM sudah memberikan persetujuan impor untuk BP, Shell, dan juga pelaku usaha lain," katanya.