Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asa BBN Airlines Indonesia Tertekan Okupansi Pesawat

PT BBN Airlines Indonesia harus menutup dua rute miliknya akibat rendahnya okupansi pesawat yaitu Jakarta - Surabaya dan Jakarta - Balikpapan
Pesawat yang dioperasikan maskapai penerbangan BBN Airlines Indonesia mendapat penyambutan water salute saat penerbangan perdana Jakarta-Denpasar setibanya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Pesawat yang dioperasikan maskapai penerbangan BBN Airlines Indonesia mendapat penyambutan water salute saat penerbangan perdana Jakarta-Denpasar setibanya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai anyar yang baru terbang komersial empat bulan PT BBN Airlines Indonesia harus menutup dua rute miliknya akibat rendahnya okupansi pesawat yaitu Jakarta (CGK) - Surabaya (SUB) dan Jakarta (CGK) - Balikpapan (BPN). 

BBN Airlines terbang perdana pada 27 September 2025 dengan rute CGK - SUB setelah mendapatkan izin tambahan operator penerbangan (AOC) untuk penerbangan komersial pada Maret 2024. 

Saat itu, Chairman BBN Airlines Martynas Grigas mengatakan AOC yang diterima merupakan modal BBN untuk meningkatkan kapasitas penerbangan di Indonesia. 

Martynas pede, BBN Airlines masuk pasar komersial untuk memenuhi tingginya permintaan penerbangan, terutama pada masa Lebaran dan musim liburan lainnya di Indonesia. 

"Selain permintaan penerbangan domestik yang cukup besar, permintaan dari India dan China juga cukup tinggi. Oleh karena itu, BBN Airlines Indonesia telah menata wilayah operasinya yang meliputi kawasan Asia & Oceania, sehingga tidak hanya melayani kebutuhan domestik, tetapi juga melayani permintaan dari negara-negara tetangga di kawasan tersebut," kata Martynas, dikutip Selasa (21/1/2025). 

BBN Airlines maju ke pasar komersial Indonesia dengan berbekal tiga armada Boeing 737-800 untuk mengakomodasi permintaan penumpang carter dan tiga pesawat kargo yang terdiri dari Boeing 737-800 dan 737-400 yang dialokasikan pada penerbangan domestik dan internasional. 

Bahkan, BBN Airlines percaya permintaan akan terus meningkat sehingga pihaknya menargetkan mengoperasikan setidaknya 40 pesawat pada 2027. 

Namun, saat potensi permintaan tinggi pada musim Lebaran 2025 di depan mata, BBN Airlines justru mengumumkan penutupan rute untuk kedua kalinya. 

Marketing Communications BBN Airlines Indonesia, Dafa Yuliano, menyampaikan bahwa secara umum, BBN Airlines Indonesia terus berkoordinasi dengan regulator dan pemangku kepentingan terkait.  

“Kami secara intens mengevaluasi pasar dan menyelaraskan strategi pertumbuhan jangka panjang,” ujar Dafa kepada Bisnis pada Minggu (19/1/2025).  

Pernyataan tersebut sejalan dengan keterangan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Laisa, menjelaskan bahwa penutupan rute CGK-SUB (PP) efektif per 15 Januari 2025 disebabkan oleh rendahnya minat pasar dan penyesuaian strategi jaringan.  

Rata-rata tingkat keterisian (load factor) rute CGK-SUB-CGK tercatat sebesar 43% untuk periode 27 September 2024 hingga 15 Januari 2025, sedangkan untuk periode 16 Januari 2025 hingga 29 Maret 2025 hanya sebesar 5%. 

Berdasarkan data PT BBN Airlines Indonesia, jumlah penumpang rute CGK-SUB pada 15 Januari 2025 tercatat sebanyak 81 orang, sedangkan rute SUB-CGK mencatat 59 orang. Pada 16 Januari 2025, penerbangan rute CGK-SUB-CGK tidak beroperasi, dan seluruh penumpang yang terdampak telah menerima kompensasi penuh dalam bentuk pengembalian dana (refund).  

Selain rute CGK-SUB, BBN Airlines Indonesia juga telah menutup rute Jakarta (CGK) - Balikpapan (BPN) (PP). Penutupan rute ini lagi-lagi disebabkan oleh tingkat okupansi yang rendah.

Alhasil hingga saat ini, BBN Airlines hanya memiliki dua rute tersisa yaitu Jakarta (CGK) - Denpasar (DPS) pp serta Jakarta (CGK) - Pontianak (PNK) pp


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper