Bisnis.com, JAKARTA - Dua maskapai anyar PT BBN Airlines dan Fly Jaya mencoba peruntungan terbang melayani rute-rute di Indonesia.
BBN Airlines telah resmi mengudara pada September 2024 sementara Fly Jaya masih merencanakan layanan penerbangan yang ditargetkan resmi beroperasi pertengahan tahun ini.
Sayangnya, laju bisnis layanan penerbangan kedua maskapai itu terhambat sejumlah kendala, di antaranya tingkat keterisian (load factor) yang menjadi biang kerok penutupan salah satu rute, hingga izin sebagai operator penerbangan (Air Operator Certificate) yang tak kunjung terbit.
Profil Singkat Fly Jaya
Berdasarkan informasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Fly Jaya, maskapai yang didirikan 2 tahun lalu ini menargetkan layanan penerbangan mulai berlaku pertengahan tahun dengan dua rencana destinasi yaitu Banjarmasin dan Yogyakarta.
Meski demikian sampai dengan saat ini Fly Jaya belum memiliki izin sebagai operator penerbangan (Air Operator Certificate). Fly Jaya baru mengantongi izin standar yang diperoleh pada Desember lalu.
Adapun Fly Jaya akan terbang dengan bermodal pesawat jenis ATR 72. Manajemen Fly Jaya juga mengklaim penerbangannya dirancang untuk melayani tidak hanya pusat-pusat keramaian tetapi juga daerah-daerah terpencil dan kurang terlayani, yang mendorong konektivitas, pertumbuhan ekonomi, dan pertukaran budaya.
Baca Juga
Profil BBN Airlines
Jauh sebelum rencana Fly Jaya terbang di langit Indonesia, PT BBN Airlines Indonesia lebih dulu merealisasikan penerbangan perdananya pada 27 September 2024.
Berbekal enam pesawat jenis Boeing 737-800 dan Boeing 737-400, BBN Airlines terbang perdana dengan rute Jakarta - Surabaya (PP).
Setelah melakukan penerbangan perdana, BBN Airlines gencar menambah rute baru seperti Jakarta (CGK) - Balikpapan (BPN), Jakarta (CGK) - Pontianak (PNK) dan Jakarta (CGK) - Denpasar (DPS).
Hanya dalam waktu singkat, BBN Airlines mengumumkan penutupan dua rute penerbangannya dengan alasan okupansi yang rendah.
Berdasarkan catatan Bisnis, BBN Airlines adalah anak perusahaan dari Avia Solutions Group (ASG) yang bergerak di bidang jasa ACMI (aircraft, crew, maintenance, and insurance), penyewaan pesawat atau charter, serta penerbangan kargo.
Maskapai ini juga menyediakan layanan penerbangan reguler terjadwal. Sementara itu, Avia Solutions Group merupakan perusahaan berbasis di Irlandia yang didirikan oleh pengusaha Lithuania, Gediminas Ziemelis, yang memiliki 59,27% saham ASG dan bertindak sebagai pemilik manfaat utama (ultimate beneficial owner).