Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan BBN Airlines Indonesia kembali menutup salah satu rute penerbangannya yaitu rute Jakarta (CGK) - Surabaya (SUB) akibat minat pasar yang rendah.
Marketing Communications BBN Airlines Indonesia Dafa Yuliano mengatakan, secara garis besar BBN Airlines Indonesia akan terus berkoordinasi dengan para regulator dan stakeholder terkait.
“Kita terus mengevaluasi market secara intens, serta melakukan penyelarasan strategi pertumbuhan jangka panjang,” kata Dafa kepada Bisnis, Minggu (19/1/2025).
Pernyataan tersebut senada dengan keterangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Hubud) Kemenhub Lukman F. Laisa mengatakan, penutupan rute CGK-SUB (PP) yang efektif per 15 Januari 2025 disebabkan aspek minat pasar dan keselarasan strategi jaringan.
“D imana rata-rata tingkat keterisian [load factor] operasi rute CGK-SUB-CGK sebesar 43% untuk periode 27 September 2024 sampai dengan 15 Januari 2025 dan periode 16 Januari 2025 sampai dengan 29 Maret 2025 sebesar 5%,” kata Lukman, Jumat (17/1/2025).
Berdasarkan data penerbangan PT BBN Airlines Indonesia, jumlah penumpang pada rute CGK-SUB pada 15 Januari 2025 tercatat sebanyak 81 orang, sementara pada rute SUB-CGK sebanyak 59 orang. Pada 16 Januari 2025, penerbangan rute CGK-SUB-CGK tidak beroperasi, dan penumpang yang terdampak telah menerima kompensasi penuh dalam bentuk refund.
Baca Juga
Pada tanggal yang sama, PT BBN Airlines Indonesia melakukan audit internal dan mencatat data penjualan tiket untuk periode 17 Januari 2025 hingga 28 Maret 2025 sebanyak 306 tiket. Dari jumlah tersebut, 288 tiket telah dikembalikan biayanya, sedangkan 18 tiket masih dalam proses pengembalian.
Selain rute CGK-SUB, BBN Airlines Indonesia sebelumnya juga menutup rute Jakarta (CGK) - Balikpapan (BPN) (PP). Head of Marketing BBN Airlines Indonesia Rosye Risandy mengatakan, rute CGK - BPN (PP) sedang ditinjau ulang karena okupansi yang rendah.