Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) Mengincar peluang pembiayaan armada dan kerja sama antar maskapai di Airline Economics Growth Frontiers Global Conference 2025 di Dublin, Senin (13/1/2025) waktu setempat.
Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan mengatakan forum yang diikuti tersebut GIAA mentargetkan untuk dapat memperoleh berbagai peluang pembiayaan armada dan memperluas kerja sama maskapai.
“Ini adalah forum penting bagi pelaku sektor aviasi di dunia, termasuk maskapai, pengelola pesawat, keuangan dan manajemen aset. Mohon dukungan, agar GIAA dapat membawa manfaat dari kegiatan ini bagi para pelanggan setia kami,” kata Wamildan dalam unggahan media sosial, dikutip Senin (13/1/2025).
Mengutip Reuters, para pemodal dan lessor industri penerbangan global berkumpul untuk pertemuan tahunan di Dublin pada hari Senin. Pertemuan tersebut terjadi bertepatan dengan suku bunga sewa pesawat yang kuat dan harga minyak yang relatif stabil tetapi menghadapi ketidakpastian atas kekurangan jet dan ketegangan perdagangan.
Para Lessor melihat nilai sewa dan penjualan kembali pesawat jet meningkat karena maskapai penerbangan mencoba memenuhi permintaan baru di saat yang sama ketika pembuat pesawat berjuang untuk pulih dari pandemi COVID-19.
Untuk saat ini, hal itu berarti keuntungan besar bagi penyewa dan banyak maskapai penerbangan, karena kekurangan pesawat mendorong permintaan dan harga tiket. Namun, ada kekhawatiran mengenai akses ke pesawat baru yang efisien karena rantai pasokan kekurangan suku cadang dan tenaga kerja.
Baca Juga
Pengamat penerbangan independen Bertrand Grabowski menjelaskan tarif sewa pesawat sudah mulai stabil karena maskapai penerbangan semakin enggan menambah kapasitas yang sudah ada.
"Beberapa penyewa dan pengamat berpikir pasar dapat kembali kelebihan kapasitas setelah tiga tahun atau lebih," kata Grabowski.