Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! Harga Kebutuhan Pokok Diproyeksi Melonjak Jelang Nataru

Dunia usaha memproyeksikan harga kebutuhan pokok akan mengalami kenaikan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Dunia usaha memproyeksikan harga kebutuhan pokok akan mengalami kenaikan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) 2023–2028, Shinta Widjaja Kamdani memprediksi kenaikan harga ini terutama terjadi pada komoditas pangan yang sudah mengalami inflasi pada November 2024, seperti bawang merah, tomat, ayam, dan minyak goreng.

“Kami memproyeksikan ada sedikit kenaikan harga barang kebutuhan pokok di periode konsumsi akhir tahun,” kata Shinta kepada Bisnis, Selasa (3/12/2024).

Terkait kenaikan harga sejumlah komoditas yang sudah mengalami inflasi pada November, Shinta menerangkan bahwa hal tersebut merupakan imbas dari kondisi cuaca yang berdampak pada hasil panen sebagian komoditas pangan seperti bawang merah dan tomat.

Di samping itu, juga disebabkan dari kenaikan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) di pasar global dan efek tren pelemahan nilai tukar atas pangan impor.

“Proyeksi peningkatan konsumsi di akhir tahun juga akan mempengaruhi tingkat inflasi harga kebutuhan pokok, khususnya pangan,” imbuhnya.

Namun, Apindo memproyeksi kenaikan di akhir tahun ini tidak akan terjadi secara drastis dan tidak terlalu tinggi dibandingkan November atau akhir tahun lalu.

“Karena tingkat pertumbuhan demand pasar yang cenderung moderat meskipun terdapat momentum konsumsi akhir tahun,” tuturnya.

Dihubungi terpisah, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menyebut harga kebutuhan bahan pokok pada Nataru tahun ini akan relatif lebih stabil dibandingkan tahun sebelumnya.

“Saya harus yakinkan bahwa Nataru tahun ini dibandingkan Nataru tahun lalu relatif lebih stabil secara keseluruhan walaupun beberapa komoditas ada yang naik,” kata Mansuri kepada Bisnis.

Mansuri juga menyampaikan bahwa pihaknya masih terus berkoordinasi untuk menjaga ketersediaan bahan pokok di pasar agar harga saat Nataru juga bisa terjaga.

“Kami sampai detik ini masih melakukan koordinasi dengan semua pihak untuk memperbanyak produksi dalam negeri, memperbanyak produksi di pasar, melimpah barangnya di pasar agar harga di Nataru ini bisa terjaga,” ujarnya.

Menurutnya, ini merupakan kondisi yang wajar karena ada permintaan yang tinggi, sehingga terjadi kenaikan harga. “Walaupun sekarang belum ada kenaikan cukup tinggi,” ujarnya.

Dalam sebulan terakhir, Mansuri menuturkan bahwa belum terjadi kenaikan yang cukup signifikan di beberapa komoditas. “Sebenarnya dari pantauan kami seminggu terakhir atau sebulan terakhir ini, belum ada kenaikan yang cukup signifikan di beberapa komoditas,” katanya.

Namun demikian, dia tak mengelak telah terjadi lonjakan harga pada sejumlah komoditas seperti bawang merah, bawang putih, hingga daging.

“Kecuali bawang merah dan bawang putih. Bawang merah, bawang putih, daging itu memang ada mengalami kenaikan,” ungkapnya.

Di sisi lain, untuk komoditas pangan seperti cabai dan beras disebut tidak mengalami kenaikan yang signifkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper