Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AHY Sayangkan Keberadaan Bandara Megah tapi Sepi Maskapai

Menko AHY Menyayangkan bandara megah dan mewah namun sepi pengguna dan maskapai merupakan pembangunan yang mubazir
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY saat wawancara dengan redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Senin (18/11/2024) - Bisnis/Himawan L Nugraha.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY saat wawancara dengan redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Senin (18/11/2024) - Bisnis/Himawan L Nugraha.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebutkan bandara megah dan mewah namun sepi pengguna dan maskapai merupakan pembangunan yang tidak efisien dan mubazir. 

Menko AHY mengatakan Indonesia mengalami keterbatasan anggaran, sehingga pembangunan infrastruktur yang tepat diperlukan.

AHY mengatakan beberapa studi kasus memperlihatkan pembangunan bandara dengan anggaran triliunan serta bangunan yang megah namun utilisasinya tidak optimal adalah pembangunan yang tidak efisien. 

“Di sini kita berharap jangan sampai dari keterbatasan anggaran kemudian pembangunan tidak tepat sasaran dan tidak efisien. Beberapa studi kasus bandara didirikan, bagus, besar, megah tapi setelah jadi utilitas tidak optimal. Penggunanya tidak banyak dan maskapai tidak datang. Akhirnya tidak optimal bahkan bisa dikatakan mubazir padahal pembangunannya triliunan rupiah,” kata AHY di Bursa Efek Indonesia, Kamis (28/11/2024). 

AHY mengatakan permasalahan klasik tersebut harus menjadi perhatian bersama. Ketidak efisiennya pembangunan tersebut dapat disebabkan oleh kurang matang atau terkoordinasi dan terintegrasi dengan baik. 

“Atau memang pembangunannya ada kebocoran misal terkait dengan lahan, regulasi, konstruksi dan lain sebagainya. Jadi permasalahan klasik td harus menjadi perhatian kita,” kata AHY. 

Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan era pemerintahan Presiden Jokowi mengatakan Kementerian Perhubungan membangun bandara berdasarkan arahan Presiden. 

Kementerian Perhubungan gencar melakukan pembangunan dan revitalisasi bandara, jumlah pesawat yang ada mencapai lebih dari 700 armada.

Sejak pandemi Covid-19, jumlah pesawat menurun drastis hingga ke level 300-an armada. Budi bahkan mengklaim jika saat ini pesawat Indonesia hanya memiliki 420-an pesawat.

Adapun sejak 2014 hingga 2024, Kemenhub berhasil menyelesaikan 91 perbaikan dan pembangunan bandara udara baru. Secara lebih terperinci, pembangunan Bandar Udara baru sebanyak 27 dan rehabilitasi bandara udara sebesar 64 bandara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper