Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerataan Infrastruktur & Nasib Proyek IKN di Tangan AHY Cs

Terdapat sejumlah PR besar di bidang infrastruktur dan perumahan yang harus segera diselesaikan Kabinet Merah Putih di Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Akbar Evandio, Alifian Asmaaysi
Senin, 21 Oktober 2024 | 12:00
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono tiba di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono tiba di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto pada Minggu (20/10/2024) telah resmi mengumumkan nama-nama menteri, wakil menteri dan kepala badan di Kabinet Merah Putih.

Terdapat 53 nama yang masuk dalam jajaran menteri dan kepala badan di Kabinet Merah Putih di pemerintahan Prabowo-Gibran. Beberapa di antaranya merupakan wajah lama yang pernah menjabat di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Namun, untuk kementerian di bidang infrastruktur dan perumahan, hampir sebagian besar pejabat yang dipilih merupakan wajah baru.

Untuk diketahui, Prabowo melakukan nomenklatur pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dipisah menjadi Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Kementerian Perumahan Rakyat. 

Kementerian PU bakal dipimpin oleh Doddy Hanggodo selaku Menteri PU dan Diana Kusumastuti sebagai Wakil Menteri PU. Adapun, Kementerian Perumahan Rakyat bakal dipimpin oleh Maruarar Sirait sebagai Menteri Perumahan Rakyat dan Fahri Hamzah sebagai Wakil Menteri Perumahan Rakyat.

Selain itu, pemerintahan Prabowo-Gibran juga membentuk kementerian koordinator baru yaitu Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Menteri Koodinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan," ujar Prabowo di Istana Negara, Minggu (20/10/2024).

Sebagai Menko Bidang Infrastruktur & Pengembangan Bidang Kewilayahan, AHY bertugas untuk mengkoordinasikan program-program pembangunan infrastruktur di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada payung hukum yang mengatur tentang penataan tugas dan fungsi Kemenko Infrastruktur & Pengembangan Wilayah. Sehingga belum diketahui, kementerian apa saja yang berada di bawah kemenko tersebut.

AHY mengatakan ada harapan besar dari Prabowo agar pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Republik Indonesia lebih merata.

“Harapannya tidak hanya di Jawa tapi di seluruh wilayah dari Sabang sampai Merauke benar-benar bisa diwujudkan dengan baik lagi ke depan,” kata AHY di kawasan Istana Kepresidenan, Senin (21/10/2024).

Seabrek Tugas Besar

Adapun, beberapa PR Kabinet Merah Putih di bidang infrastruktur dan perumahan ialah terkait backlog perumahan yang masih berada di angka 9,9 juta unit, keberlanjutan pembangunan IKN, menyelesaikan pembangunan sejumlah proyek strategis nasional (PSN), hingga pembangunan infrastruktur jalan tol, pembangunan jaringan kereta api, bandara dan pelabuhan, serta pembangunan bendungan hingga air bersih yang merata di seluruh daerah. 

Terkait dengan pembangunan IKN, sebelumnya Prabowo mengaku bertekad untuk melanjutkan megaproyek yang telah dimulai pelaksanaannya oleh pemerintahan Jokowi.

Prabowo juga meyakini bahwa terdapat potensi besar bagi IKN untuk menjadi Ibu Kota Negara bagi Indonesia sehingga proyek akbar tersebut harus terus berjalan. 

“Saya kira sudah berkali-kali saya sampaikan bahwa saya bertekad untuk melanjutkan kalau bisa menyelesaikan. Pak Jokowi saya kira sudah mengambil peran sejarah beliau yang inisiasi, minimal saya lanjutkan kalau bisa saya ikut yang menyelesaikan,” imbuhnya. 

Pembangunan infrastruktur juga nantinya akan difokuskan untuk mendukung target pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8%.

Seperti yang diketahui, Presiden Terpilih Prabowo Subianto optimistis pertumbuhan ekonomi indonesia bisa melampaui 8% hanya dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan.

Prabowo mengakui sebelum dirinya dilantik menjadi presiden, dia sudah diskusi dengan para pakar ekonomi dan menghitung semua kemungkinan untuk menaikan ekonomi di Indonesia.

"Saya sangat yakin dan saya juga sudah berbicara dengan pakar dan mempelajari angkanya. Saya yakin kita dapat dengan mudah mencapai 8%. Malah saya bertekad melampauinya," tutur Prabowo.

Selain itu, arah pembangunan infrastruktur juga bakal dilaksanakan sesuai dengan 8 program kerja Asta Cita yang diusung Prabowo-Gibran. Dalam program tersebut, pemerintahan Prabowo menargetkan Indonesia dapat mewujudkan swasembada pangan, energi dan air.

Selain itu, Prabowo juga berkomitmen melanjutkan pengembangan infrastruktur dan mewujudkan pemerataann ekonomi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper