Bisnis.com, JAKARTA - Kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump mengatakan keputusan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar setengah poin persentase atau 50 basis poin sebagai langkah politis.
Mengutip Bloomberg pada Jumat (20/9/2024), Trump menyebut penurunan dalam jumlah yang lebih kecil akan lebih baik.
“Ini benar-benar sebuah langkah politik. Kebanyakan orang berpikir pemangkasannya akan setengah dari jumlah tersebut (25 basis poin), dan mungkin ini merupakan hal yang benar untuk dilakukan. “Jadi mencoba mempertahankan seseorang untuk tetap menjabat adalah sebuah langkah politik, tapi itu tidak akan berhasil, karena inflasi sudah sangat buruk,” kata Trump dalam wawancara dengan Newsmax pada Kamis.
Mantan presiden tersebut kemudian melontarkan kritik kepada Gubernur The Fed, Jerome Powell, dengan mengatakan bahwa dia “melewatkan inflasi.”
“Mereka melewatkannya. Mereka melewatkan angkanya. Mereka mungkin terlalu dini atau terlambat. Sekarang mereka masih terlalu dini. Sebelum mereka terlambat. Tapi inflasi sudah selesai,” kata Trump.
Pemotongan sebesar 50 basis poin yang agresif ini merupakan penurunan pertama yang dilakukan The Fed dalam lebih dari empat tahun. Kebijakan ini terjadi setelah The Fed mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam dua dekade selama lebih dari setahun.
Baca Juga
Trump telah berulang kali mengkritik bank sentral dan menyarankan agar presiden memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kebijakan moneter The Fed, meskipun ada upaya tradisional untuk mengisolasi keputusan dari pertimbangan politik. Dia juga mengatakan dia tidak akan mengangkat kembali Powell sebagai ketua Fed.
Pernyataannya muncul setelah Presiden Joe Biden pada Kamis pagi mengatakan penurunan suku bunga adalah sinyal penting bahwa inflasi telah mereda.
“Menurunkan suku bunga bukanlah deklarasi kemenangan. Ini adalah deklarasi kemajuan, untuk memberi sinyal bahwa kita telah memasuki fase baru perekonomian dan pemulihan kita,” ujar Biden kepada Economic Club of Washington, DC.