Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diterpa Isu Munaslub & Pergantian Ketum, Begini Sejarah Kadin Sejak Didirikan 1968

Kadin Indonesia diterpa isu upaya gelaran Munaslub. Salah satu agenda nya disebut pengambilan keputusan untuk menggeser posisi Ketua Umum Arsjad Rasjid.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid memberikan pemaparan saat Press Conference Rapimnas Kadin 2022 di Jakarta, Selasa (29/11)/Bisnis/Suselo Jati
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid memberikan pemaparan saat Press Conference Rapimnas Kadin 2022 di Jakarta, Selasa (29/11)/Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia diterpa isu upaya gelaran Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Salah satu agenda nya disebut pengambilan keputusan untuk menggeser posisi Ketua Umum Kadin saat ini, Arsjad Rasjid.

Berdasarkan catatan Bisnis, dikutip Sabtu (14/9/2024) gelaran Munaslub diputuskan agar digelar hari ini pukul 13.00 WIB, setelah disepakati melalui Konvensi Anggota Luar Biasa Kadin pada hari sebelumnya.

Konvensi yang berlangsung di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta itu digelar terbatas dan tertutup. Kendati demikian, Bisnis yang kala itu berada di lokasi tersebut mendegar pembahasan konvensi dari luar ruangan.

Munaslub yang rencananya besok hari Sabtu tanggal 14 September 2024, diadakan di Hotel St Regis, jam 1 siang," ujar pembawa acara Konvensi Anggota Luar Biasa Kadin, seperti didengar Bisnis pada Jumat (13/9/2024) sore.

Terdapat Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Benny Soetrisno, Sekretaris Dewan Pertimbangan Kadin Nita Yudi, dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo.

"Beliaulah pendorong kita," ujar pembawa acara usai menyebutkan nama-nama peserta konvensi yang hadir.

Kendati demikian, pihak Kadin pusat membantah adanya gelaran tersebut. Wakil Ketua Umum (WKU) Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan konvensi yang digelar di Ritz Carlton Mega Kuningan merupakan pertemuan ilegal.

"Tidak ada Munaslub. Itu ngarang dan tidak sesuai dengan Undang-undang Kadin serta Keputusan Presiden No. 18/2022, maupun peraturan organisasi," kata Yukki kepada Bisnis, Jumat (13/9/2024) lalu.

Dia menuturkan, pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang dianggap melanggar aturan organisasi. 

Sejarah Kadin

Sebagai lembaga atau organisasi yang menaungi dunia usaha di Tanah Air, Kadin telah berdiri sejak 24 September 1968. Kala itu, Kadin disebut Kamar Dagang dan Handikraft Hindia Belanda (Kamers van Kophandel en Nijverheid in Nederlandsch Indie) yang diresmikan dengan penerbitan Dekrit Gubernur Jenderal Hindia Belanda.

Ketua Umum Kadin Indonesia yang pertama adalah Brigjen TNI (Purn) Usman Ismail yang menjabat pada periode 1968-1972. Kadin didirikan menjadi wadah bagi pengusaha dan industri untuk berkoordinasi, berkomunikasi, dan bekerja sama dengan pemerintah serta pihak-pihak lainnya dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi dan bisnis di Indonesia.

Pada tahun awal didirikan dengan tujuan utama Kadin juga memfasilitasi pengusaha dalam berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pemerintah serta untuk memperjuangkan kepentingan dunia usaha. Organisasi ini juga berperan dalam memperbaiki iklim investasi dan bisnis di Indonesia.

Kadin telah mengalami berbagai perubahan struktur dan fokus seiring dengan dinamika politik dan ekonomi di Indonesia. Pada awalnya, Kadin berfokus pada industri besar dan menengah, tetapi seiring waktu juga mulai memberikan perhatian pada usaha kecil dan menengah (UKM).

Pada masa Reformasi tahun 1998, Kadin mengalami perubahan signifikan dalam struktur dan kepemimpinan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan politik dan ekonomi di Indonesia. Kala itu, Kadin dipimpin oleh Aburizal Bakrie (1993-1998 & 1998-2003).

Periode saat ini, Kadin dipimpin oleh Arsjad Rasjid yang terpilih pada 2021 dan masa jabatannya akan selesai pada 2026 mendatang. Pengesahan pengurus Kadin Pusat periode ini disahkan melalui Musyarawah Nasional pada 1 Juli 2021.

Arsjad juga dikenal sebagai Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk. (INDY), perusahaan energi terintegrasi. Pada saat dilantik menjadi Ketum Kadin, Arsjad berkomitmen menjadikan Kadin sebagai rumah besar bagi seluruh pengusaha mikro, kecil, menengah, hingga besar.

Dia menilai seluruh elemen di dalamnya dapat bersinergi dan berkolaborasi, khususnya dalam menghadapi pandemi Covid-19. Kadin juga akan senantiasa memperkuat kemitraan dan kolaborasi dengan pemerintah dalam upaya memulihkan ekonomi nasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper