Bisnis.com, JAKARTA – Bank-bank sentral dari Eropa hingga Asia diperkirakan memangkas suku bunga acuan sebelum pertemuan bank sentral AS Federal Reserve pekan depan.
Salah satu bank sentral yang diperkirakan memangkas suku bunga pekan ini adalah European Central Bank (ECB). Bank sentral Eropa ini diperkirakan memangkas suku bunga pada Kamis (12/9/2024) sebagai pendahuluan langkah The Fed pekan depan.
Melansir Bloomberg, Selasa (10/9/2024), para pejabat ECB mengisyaratkan bahwa mereka akan melakukan pemangkasan suku bunga kedua, menindaklanjuti langkah serupa bulan Juni.
Langkah ini akan dicermati oleh para investor yang mencari langkah para pembuat kebijakan langkah lebih lanjut di tahun ini. Setidaknya satu penurunan lagi kemungkinan akan terjadi pada tahun 2024.
Ekonom Bloomberg David Powell memperkirakan memperkirakan ECB akan memangkas 25 basis poin lagi di bulan Desember setelah pemangkasan pekan ini.
”Namun, tingkat pertumbuhan upah yang tinggi dan inflasi jasa yang masih tinggi akan membuat Dewan ECB menahan diri untuk tidak melakukan hal tersebut terlebih dahulu,” jelasnya, seperti dikutip Bloomberg.
Baca Juga
Prospek pertumbuhan akan menjadi fokus dalam konferensi pers Presiden ECB Christine Lagarde setelah pengumuman suku bunga. Hal ini mengingat data yang baru saja dirilis yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi kuartal II/2024 lebih lemah dari sebelumnya.
Para pejabat Dewan Pemerintahan ECB diperkirakan akan lebih nyaman untuk mengubah suku bunga pada pertemuan seperti yang akan datang, ketika mereka merilis proyeksi kuartalan terbaru. Hal ini akan membuat pemangkasan lanjutan pada Desember lebih mungkin terjadi dibandingkan pemangkasan pada pertemuan berikutnya pada 17 Oktober.
Sebelumnya, Bank of Canada juga melakukan pemangkasan suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 4,25% pada Rabu (4/9/2024).
Langkah ini menggarisbawahi bagaimana negara-negara maju sekarang bergeser lebih bersamaan karena para pejabat beralih untuk mendukung pertumbuhan ekonomi karena risiko inflasi dinilai telah memudar.
Di zona euro, pelonggaran data pertumbuhan upah selama kuartal II/2024 akan memberikan kejelasan bagi para pembuat kebijakan untuk memutuskan pemangkasan suku bunga.
Sementara itu, laporan inflasi AS yang akan dirilis pada Rabu dapat memberikan kepastian kepada para pejabat The Fed bahwa tekanan inflasi mulai stabil, menyusul data pada hari Jumat yang menunjukkan bahwa perekrutan tenaga kerja AS tidak sesuai dengan perkiraan.
Bagi para investor, pertanyaan yang menggantung pada pertemuan bulan ini adalah sejauh mana penurunan suku bunga menandakan siklus pelonggaran moneter yang lebih lanjut.
Selain keputusan suku bunga ECB, data inflasi China, angka upah Inggris, dan keputusan suku bunga dari Pakistan hingga Peru menjadi sorotan utama investor sebelum rapat The Fed.
Bank sentral Pakistan diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan pada hari Kamis untuk pertemuan ketiga berturut-turut. Bank sentral Uzbekistan juga akan memutuskan kebijakan moneternya pada hari itu.
Data Ekonomi AS
Para pejabat the Fed memasuki masa libur dari acara-acara publik sebelum pertemuan pekan depan. Sebelumnya, Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan setelah data tenaga kerja pekan lalu bahwa penting untuk mulai menurunkan suku bunga.
Waller juga mencatat bahwa dia “berpikiran terbuka” terhadap potensi penurunan yang lebih besar.
“Kumpulan data saat ini tidak lagi membutuhkan kesabaran, melainkan tindakan,” katanya.
Pasar tenaga kerja menjadi perhatian utama the Fed karena tekanan harga telah mereda. Laporan indeks harga konsumen (IHK) Agustus diperkirakan akan menunjukkan inflasi inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, naik 0,2% dibandingkan bulan sebelumnya.
Dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, inflasi inti diperkirakan mencapai 3,2%, menyamai angka tahunan untuk bulan Juli yang merupakan yang terkecil sejak 2021.
Data AS lainnya di minggu mendatang termasuk harga produsen Agustus, klaim pengangguran mingguan, dan survei sentimen konsumen awal September dari University of Michigan.