Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terungkap, Ini Masa Depan Jakarta Saat IKN Jadi Ibu Kota

Banyak yang penasaran dengan masa depan Jakarta ke depan usai tak menjadi ibu kota negara.
Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 dan Multi Utility Tunnel 01 (MUT) atau Terowongan Multi Utilitas yang berada di bawah tanah di Ibu Kota Nusantara (IKN) rampung dikerjakan./Waskita.
Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 dan Multi Utility Tunnel 01 (MUT) atau Terowongan Multi Utilitas yang berada di bawah tanah di Ibu Kota Nusantara (IKN) rampung dikerjakan./Waskita.

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menyatakan, Jakarta akan tetap menjadi wilayah penting meski tidak akan menjadi ibu kota negara lagi. Dibanding jadi ibu kota, Jakarta disebut akan menjadi bapak kota.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono merasa banyak yang penasaran dengan masa depan Jakarta ke depan usai tak menjadi ibu kota negara. Kendati demikian, dia meyakini Jakarta akan tetap menjadi pusat ekonomi penting di Indonesia.

"Ibu kota akan menjadi [IKN] Nusantara, tapi Jakarta akan tetap menjadi bapak kota," kata Agung dalam Bloomberg CEO Forum di Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2024).

Di samping itu, dia menegaskan IKN dibangun bukan sekadar untuk urusan administrasi pemerintahan seperti Canberra di Australia ataupun Putra Jaya di Malaysia. IKN, sambungnya, juga diproyeksikan menjadi pusat ekonomi baru di luar Pulau Jawa.

Pemerintah ingin IKN menciptakan pertumbuhan ekonomi baru sehingga pemerataan lebih tercipta di seluruh Indonesia. Apalagi, jelas Agung, IKN dikelilingi oleh banyak kota seperti Balikpapan, Samarinda, Penajam Paser Utara, dan Kutai Kartanegara.

"Sehingga bukan hanya Jakarta, Surabaya, Bandung, dan seluruh Jawa yang penduduknya 55% [dari total populasi Indonesia], tetapi juga Kalimantan akan tumbuh," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap pembangunan IKN tidak hanya bertumpu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semata, melainkan juga ditopang dari investasi swasta dan BUMN.

Jokowi menyebut sebanyak 55 perusahaan telah menanamkan modalnya di IKN dengan total nilai investasi mencapai Rp56,2 triliun hingga periode Agustus 2024.

“Dan per hari ini, perlu juga saya sampaikan bahwa di luar anggaran dari APBN, investasi yang masuk [ke IKN] sudah Rp56,2 triliun dari 55 yang sudah groundbreaking,” kata Jokowi saat menyampaikan pengantar di Rapat Sidang Kabinet Perdana di IKN, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Senin (12/8/2024).

Jokowi merinci, mayoritas proyek investasi tersebut merupakan pembangunan kantor dan perbankan yang mencapai 14 proyek. Kemudian, sektor retail dan logistik mencapai 10 proyek.

Selanjutnya, sektor hunian dan area hijau ada 9 proyek, perhotelan 8 proyek, pendidikan 6 proyek, kesehatan 3 proyek, media dan teknologi 3 proyek dan terakhir sektor energi dan transportasi sebanyak 2 proyek.

Adapun, hingga akhir 2024, pemerintah menargetkan investasi yang masuk ke IKN mencapai Rp100 triliun. Dengan capaian investasi saat ini yang sudah mencapai Rp56,2 triliun, artinya pemerintah masih harus mengejar investasi Rp43,8 triliun untuk mencapai target tahun ini.

Untuk terus mempersubur iklim investasi di IKN, Presiden Jokowi juga baru-baru ini resmi meneken Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Satgas Percepatan Investasi IKN. 

Salah satu tujuan dibentuknya Satgas itu antara lain untuk memfasilitasi pelaku usaha dalam memperoleh perizinan berusaha, kemudahan berusaha, dan fasilitas penanaman modal yang bersifat lintas sektor dan kewenangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper